Berita

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg /Net

Dunia

Beijing: Hubungan China-Australia Rusak Karena Perbuatan Canberra

RABU, 08 SEPTEMBER 2021 | 14:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Beijing akhirnya buka suara menanggapi pernyataan baru-baru ini dari Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg yang mengatakan bahwa Canberra harus hati-hati dengan adanya ancaman strategis yang berkembang dari China.

Tanggapan disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin saat menggelar jumpa pers di Beijing pada Selasa (7/9) waktu setempat.

Menurut Wang, China tidak pernah melakukan apa pun yang merusak kedaulatan Australia, dan China pasti tidak akan tunduk pada apa yang disebut pemaksaan ekonomi. Sebaliknya, Australia telah mengambil langkah-langkah yang melanggar prinsip-prinsip pasar dan bahkan telah menindas Tiongkok.


Australia juga telah memberlakukan pembatasan yang tidak masuk akal pada pertukaran dan kerja sama yang akhirnya mengganggu momentum perkembangan yang baik pada hubungan Tiongkok-Australia.

Dalam pernyataannya pada Senin (6/9) Frydenberg sempat mengkritik taktik tegas Beijing yang menggunakan kekuatan ekonomi untuk memberikan tekanan politik pada negara lain yang akhirnya mengancam konsekuensi ekonomi.

"Memang, Australia menghadapi tekanan ini lebih tajam daripada kebanyakan negara lain," kata Frydenberg.

Wang lalu menanggapi dengan mengatakan bahwa kesulitan dalam hubungan China-Australia sepenuhnya disebabkan oleh negara itu sendiri.

“Australia juga membentuk geng untuk menekan China, melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar hubungan internasional, terlalu mencampuri urusan dalam negeri China," kata Wang.

“Australia mungkin mendapat manfaat besar dari kerja sama dengan China, dan mereka adalah penerima manfaat dari pembangunan China,” tambah Wang.

Statistik bea cukai China pada Selasa menunjukkan bahwa, meskipun ada ketegangan, perdagangan kedua negara mengalami kenaikan sebesar 39,9 persen tahun-ke-tahun menjadi 152 miliar dolar AS dari Januari hingga Agustus.

Ekspor China ke Australia juga naik 27 persen menjadi 40 miliar dolar AS, dibandingkan dengan pertumbuhan 26,5 persen dalam tujuh bulan pertama. Sementara Impor China dari Australia naik 45,3 persen menjadi 112 miliar dolar AS, dibandingkan dengan 37,4 persen dalam tujuh bulan pertama.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya