Berita

Polisi Thailand menangkap beberapa pendemo saat protes Thalu Gas berujung rusuh di dekat persimpangan Din Daeng pada Selasa 7 September 2021/Net

Dunia

Rusak Properti Negara, Belasan Demonstran Anti Pemerintah Diringkus Polisi Thailand

RABU, 08 SEPTEMBER 2021 | 11:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setidaknya 18 orang pengunjuk rasa anti pemerintah Thailand yang berasal dari kelompok 'Thalu Gas' diringkus pihak kepolisian karena diduga merusak properti negara termasuk panel kontrol sirkuit yang mengoperasikan terowongan drainase air utama saat berdemo pada Senin (7/9) waktu setempat.

Wakil komisaris Biro Polisi Metropolitan (MPB) Mayjen Pol Piya Tawichai, mengatakan dua protes terjadi pada hari Senin, satu di persimpangan Asok yang dipimpin oleh pemimpin baju merah Nattawut Saikuar dan satu lagi di persimpangan Din Daeng yang dipimpin oleh kelompok Thalu Gas.

Adegan kekerasan terlihat saat kelompok Thalu Gas bentrok dengan polisi anti huru hara. Para demonstran yang didominasi anak muda itu menduduki sebagian jalan, mereka melemparkan kelereng dan benda-benda keras, serta bahan peledak rakitan, bom pipa, bom pembakar, dan petasan, ke gedung-gedung negara bagian dan swasta di dekatnya.

Mereka juga dilaporkan membakar properti negara, termasuk panel kontrol sirkuit dari drainase air utama dan terowongan mitigasi banjir.

Mayjen Polisi Piya mengatakan Departemen Drainase dan Pembuangan Air Limbah Balai Kota sedang menilai kerusakan dan mencari tindakan hukum terhadap para pelakunya.

"Mereka bahkan tidak bisa disebut pengunjuk rasa, korban, atau aktivis politik. Mereka pelanggar hukum, lugas dan sederhana," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (7/9).

Sejak Juli tahun lalu, polisi telah mengidentifikasi 684 pengunjuk rasa, 427 di antaranya ditangkap dalam 179 kasus terkait protes. Polisi juga menyita 115 sepeda motor mereka.

Pengunjuk rasa anti-pemerintah secara rutin berkumpul di persimpangan Asok untuk menekan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha agar mundur.

Pada Senin, pengunjuk rasa menjatuhkan sejumlah besar kertas berisi tuntutan protes mereka dari skywalk di atas persimpangan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya