Berita

Warga Afghanistan menunggu di bandara Kabul untuk proses evakuasi/Net

Dunia

Facebook Ikut Andil Larikan Warga Afghanistan ke Meksiko

JUMAT, 03 SEPTEMBER 2021 | 16:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Raksasa media sosial milik Mark Zuckerberg mengklaim bahwa mereka ikut ambil bagian dalam upaya membantu para 175 pengungsi Afghankistan, termasuk staf perusahaan mereka, untuk mencari suaka ke Meksiko.

Pengumuman tersebut sejalan dengan konfirmasi Pemerintah Meksiko mengenai kedatangan para aktivis dan jurnalis independen bersama keluarga mereka, termasuk 75 anak-anak, ke Mexico City awal pekan ini.

"Dalam proses membantu karyawan Facebook dan mitra dekat meninggalkan Afghanistan, kami bergabung dalam upaya membantu sekelompok jurnalis dan keluarga mereka yang berada dalam bahaya besar," kata juru bicara Facebook, seperti dikutip dari AFP, Jumat (3/9).

“Berkat kepemimpinan pemerintah Meksiko dan dukungan UEA dalam memberikan pendaratan awal, para jurnalis telah disambut di Meksiko," lanjutnya.

Kelompok yang 'diselamatkan' Facebook itu dilaporkan menjadi yang keempat tiba di Meksiko dari Afghanistan dengan alasan kemanusiaan sejak Taliban mengambil alih negara itu pada awal Agustus.

Tiga penerbangan sebelumnya dari Afghanistan ke Meksiko selama seminggu terakhir termasuk pekerja media Afghanistan dari surat kabar terkemuka yang berbasis di AS.

Pemerintah Meksiko mengatakan kelompok terbaru terdiri dari pekerja media sosial, aktivis, dan jurnalis independen dan keluarga mereka.

Facebook telah meningkatkan upayanya untuk menggagalkan peningkatan pertumbuhan konten Taliban di platform media sosial mereka dan juga menambahkan fitur privasi tambahan untuk pengguna di Afghanistan.

Langkah terbaru mereka termasuk memberikan fasilitas one click tools untuk orang-orang di Afghanistan yang memungkinkan pengguna untuk mengunci akun mereka. Pengaturan privasi akan mencegah orang lain yang bukan teman mereka mengunduh atau membagikan foto profil mereka atau melihat postingan di timeline mereka.

Alat tambahan itu termasuk larangan permanen konten Taliban dari platformnya karena perusahaan teknologi multinasional Amerika, yang berbasis di Menlo Park, California, menganggap kelompok itu sebagai organisasi teroris.

Secara khusus Facebook bahkan menugaskan tim ahli Afghanistan, yang merupakan penutur asli Dari dan Pashto dan memiliki pengetahuan tentang konteks lokal, untuk memantau dan menghapus konten terkait Taliban dari platform mereka.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya