Berita

Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid/Net

Dunia

Islamabad: China Murka, Akan Kirim Rudal dan Pasukan Khusus ke Pakistan

SABTU, 28 AGUSTUS 2021 | 12:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serangan teror yang menewaskan sejumlah insinyur China yang sedang bekerja di Pakistan pada Juli lalu, telah memancing kemarahan Beijing.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid mengatakan Pemerintah China marah besar dan menuntut Pakistan bertanggung jawab.

"China tidak senang dengan Pakistan mengenai serangan baru-baru ini terhadap warga negaranya yang bekerja di berbagai proyek di bawah Koridor Ekonomi China Pakistan (CPEC)," kata Rashid, saat lakukan wawancara bersama media lokal Urdu News.

“Sangat penting untuk menjaga China tetap di atas kapal karena mereka sangat sensitif. Mereka mengatakan, 'kami telah berinvestasi di sini tetapi sebagai imbalannya kami tidak ingin mendapatkan mayat'. Ini belum selesai,” ujarnya.

Rashid mengakui bahwa orang China marah kepada Pakistan setelah serangan Dasu bulan lalu, yang menewaskan sembilan insinyur China.

Ia sudah memberi tahu Nong Rong, utusan China untuk Pakistan, tentang serangan 14 Juli 2021 itu, di mana sembilan insinyur China dan tiga pekerja Pakistan tewas dalam serangan bom yang mengakibatkan bus yang membawa mereka terjun ke sungai Dasu di kawasan pegunungan terpencil Distrik Kohistan, Khyber Pakhtunkhwa.

Menurut Rashid, Nong Rong memintanya memberi hukuman seberat-beratnya kepada terdakwa.

Kepada utusan China, Rashid juga memberi tahu bahwa pemerintahnya telah memutuskan bahwa tentara Pakistan akan secara langsung melindungi 131 proyek China di negara itu, yang tidak secara langsung berada di bawah CPEC.

“Keamanan pekerja China sekarang menjadi prioritas pertama. Mereka merasa aman di bawah keamanan tentara,” ujarnya.

Pekan lalu, serangan lain terhadap seorang insinyur China yang bekerja pada proyek di Gwadar di Balochistan kembali terjadi.

Mengetahui hal itu, China lalu memperingatkan Pakistan bahwa situasi keamanan di Islamabad parah, dan telah menuntut agar Pakistan meningkatkan mekanisme keamanan sehingga Insiden serupa tidak terjadi lagi.

Kekerasan yang menargetkan warga negara China di Pakistan telah melonjak tahun ini.

Militan yang tergabung dalam Baloch Liberation Army (BLA) dan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) berikut sekutunya telah menyatakan perang terhadap tentara Pakistan dan CPEC yang didanai China.

Kelompok militan ini menuduh China mengeksploitasi sumber daya mineral Balochistan. Mereka juga telah menyerang warga negara China dan konsulat China di Karachi.

Misalnya, pada bulan April, TTP menyerang hotel Serena di Quetta tempat Nong Rong, duta besar China, menginap bersama delegasinya.

China juga menyadari bahwa ada celah yang parah dalam upaya Islamabad untuk melindungi warga China. Maka negara itu bersedia untuk mengirim rudal dan pasukan khusus untuk melawan ancaman terhadap investasi dan warga negaranya di Pakistan.

China juga dikabarkan telah mendekati pemimpin Taliban Mullah Baradar untuk meminta bantuan mengamankan investasi mereka dari semua organisasi teroris termasuk Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) dan TTP yangvmenjadi ancaman utama bagi China di Pakistan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya