Berita

Presiden Tunisia Kais Saied/Net

Dunia

Belum Temukan Perdana Menteri Baru, Presiden Tunisia Perpanjang Penangguhan Parlemen

SELASA, 24 AGUSTUS 2021 | 09:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Tunisia Kais Saied memutuskan untuk memperpanjang penangguhan parlemen sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Keterangan itu disampaikan kantor kepresidenan pada Senin (23/8). Dalan keterangannya, mereka juga mengatakan Saied akan memperpanjang penangguhan kekebalan anggota parlemen.

"Presiden akan memberikan pidato kenegaraannya dalam beberapa hari mendatang," kata pernyataan tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip dari AFP, Selasa (24/8).

Keputusan penangguhan Parlemen dilakukan setelah Saied pada bulan lalu memberhentikan perdana menterinya dan mengambil alih otoritas eksekutif dengan alasan bahwa kekuasaan tersebut diberikan oleh konstitusi. Sebuah langkah yang dicap oleh lawan-lawannya sebagai kudeta. Sejak itu dia belum menemukan pengganti perdana menteri baru.

Saied mengatakan intervensinya diperlukan untuk menyelamatkan negara dari kehancuran.  

Pihak berwenang sejak itu menempatkan beberapa pejabat, termasuk mantan menteri, di bawah tahanan rumah dan mencegah politisi dan pengusaha bepergian.

Meski dicap sebagai kudeta oleh lawan-lawan politiknya, keputusan Saied tampaknya mendapat dukungan rakyat luas di Tunisia, di mana bertahun-tahun dilanda misgovernance, korupsi dan kelumpuhan politik telah diperparah oleh lonjakan mematikan dalam kasus Covid-19.

Namun demikian, langkah presiden telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa warga Tunisia tentang masa depan sistem demokrasi yang diadopsi negara itu setelah revolusi 2011 yang memicu Arab Spring.

Saied terpilih dengan telak pada 2019 bersumpah untuk melawan korupsi.

Tunisia, yang dipuji sebagai kisah sukses demokrasi yang langka di Timur Tengah dan Afrika Utara, terperosok dalam krisis politik yang diperparah oleh kesengsaraan ekonomi yang mengerikan dan pandemi Covid-19.

Beberapa politisi, pengusaha dan hakim, serta anggota parlemen, yang kehilangan kekebalan mereka setelah Saied menangguhkan badan legislatif, mengatakan bahwa mereka dilarang bepergian ke luar negeri atau dimasukkan ke dalam tahanan rumah tanpa peringatan sebelumnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya