Berita

Dunia

Raja Mohammed VI: Plot Serangan Musuh Integritas Teritorial Maroko Sudah Usang

SENIN, 23 AGUSTUS 2021 | 16:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Maroko merupakan negara yang akan budaya serta sejarah. Hal itulah yang kerap membuat Maroko menjadi target dari serangan yang disengaja dan dipimpin oleh pihak yang memusuhi integritas teritorial Kerajaan Maroko. Pihak yang memusuhi itu tidak menginginkan Maroko tetap menjadi negara bebas, kuat dan berpengaruh.

"Maroko adalah target karena merupakan negara yang kaya akan sejarah, telah ada selama lebih dari dua belas abad, dan diatur oleh monarki berbasis warga yang telah ada selama lebih dari empat abad, yang berakar pada ikatan yag kuat antara takhta dan rakyat," tegas Raja Maroko, Raja Mohammed VI dalam pidatonya di Perayaan Revolusi Raja dan Rakyat ke-68 pekan kemarin (Jumat, 20/8).

Raja Mohammed VI juga menjelaskan bahwa Maroko kerap menjadi target karena memiliki keamanan dan stabilitas yang kuat.

"Ini adalah aset yang tidak ternilai, terutama mengingat pergolakan yang menjadi ciri dunia saat ini," tegasnya.

Aset ini juga lah yang membuat sejumlah negara yang merupakan mitra tradisional Maroko, takut akan kepentingan ekonomi, pasar dan lingkup pengaruh mereka di wilayah Maghreb. Padahal, Raja Mohammed VI mencatat bahwa para pemimpin mereka gagal memahami bahwa sebenarnya masalah mereka tidak terletak di Maroko, melainkan di dalam sistem mereka sendiri.

“Oleh karena itu, mereka ingin kita (Maroko) menjadi seperti mereka. Dan untuk itu, mereka menggunakan dalih yang tidak berdasar dan menuduh lembaga nasional kita gagal menegakkan hak dan kebebasan untuk menodai reputasi mereka dan mencoba untuk merusak harga diri dan rasa hormat yang dinikmati oleh negara kita," jelasnya.

"Mereka tidak ingin mengakui bahwa aturan main telah berubah, bahwa negara kita mampu mengelola urusan mereka sendiri dan menggunakan energi dan sumber daya mereka untuk kepentingan rakyat mereka," jelasnya, sebagaimana dimuat MAP News.

Bukan hanya itu, sambungnya, mereka juga kerap kali membuat rekomendasi untuk menghambat kemajuan Maroko, dengan alasan bahwa perkembangannya menciptakan ketidakseimbangan di antara negara-negara Maghreb.

Selain itu, Raja Mohammed VI juga mengatakan bahwa pihak-pihak yang memusuhi Maroko juga kerap kali membuat kampanye penuh untuk mendistorsi citra lembaga keamanan Maroko dan mengganggu efektivitas Maroko dalam menjaga keamanan dan stabilitas. Akan tetapi, dia menekankan bahwa hal semacam itu sudah usang.

"Plot yang dibuat oleh musuh-musuh integritas teritorial kita hanya meningkatkan tekad Maroko untuk terus mempertahankan tanah air dan kepentingannya," jelasnya.

"Apakah pihak-pihak itu suka atau tidak, kami akan melanjutkan jalan yang telah kami pilih untuk diri kami sendiri, terlepas dari kekesalan musuh dan kecemburuan mereka yang membenci kami," sambung Raja Mohammed VI.

Bukan hanya itu, sejumlah pihak juga mengklaim bahwa Maroko menjadi target serangan karena telah mengubah arah politik dan strategisnya, atau karena cara menangani beberapa masalah diplomatik. Padahal, Raja Mohammed VI menekankan bahwa hal itu bukanlah masalahnya.

"Maroko memang telah berubah, tetapi tidak seperti yang mereka inginkan. Maroko tidak menerima bahwa kepentingan terbaiknya diinjak-injak. Pada saat yang sama, negara saya ingin memiliki hubungan yang kuat, konstruktif dan seimbang, terutama dengan tetangga kita," tegasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya