Berita

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh/Net

Politik

Surya Paloh: Tak ada Gunanya Sibuk Menambah Anggaran untuk Belanja Alat Pertahanan

SENIN, 23 AGUSTUS 2021 | 14:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disusun pemerintah diharap Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, fokus untuk penanganan pandemi Covid-19.

Surya Paloh meminta pemerintah fokus dalam penanganan pandemi Covid-19, lantaran banyak masyarakat menilai penggunaan APBN terlalu berfoya-foya kepada hal-hal yang kurang penting.

Paloh mengaku telah memberikan masukan dan saran kepada Presiden Joko Widodo terkait penanganan pandemi Covid-19 dan kaitannya dengan penggunaan anggaran negara.

"Saya bahkan menyumbangkan beberapa pemikiran kepada bapak presiden konsentrasi sepenuhnya seluruh effort yang kita miliki, adalah bagaimana untuk menghadapi pandemi Covid-19," kata Surya Paloh dalam acara diskusi virtual bertajuk "Dialog Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik dalam Memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia", Senin (23/8).

Kepada Jokowi, Surya Paloh juga memberikan saran agar pemerintah tidak sibuk menambahkan anggaran belanja negara di kementerian dan lembaga. Dia membesarkan hati Jokowi agar tidak khawatir dengan menipisnya anggaran, asal jujur.

"Tidak ada gunanya untuk sibuk menambah anggaran belanja kita. Karena tidak usah khawatir kalau APBN kita tidak bertambah untuk tahun anggaran sekarang dan ke depan, enggak usah khawatir itu," tutur Surya Paloh.

"Apalagi barangkali untuk menambah anggaran belanja membeli alat pertahanan keamanan, jauh lagi. Pandemi inilah yang di effort dari seluruh kekutan yang kita miliki, kita hadapi bersama," sambungnya.

Dia menambahkan pemerintah saat ini membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk menghadapi Covid-19 ini. Karena Surya Paloh melihat masyarakat mulai lelah dalam situasi pandemi yang sudah 1,5 tahun berlalu.

"Sudah barangkali berat sekali untuk mengatasi ini. Nah ini saatnya bagi kita untuk memberikan sedikit, membesarkan hati pemerintah dan disertai dengan beberapa catatan yang akibatnya berupaya untuk memperkuat apa yang kita anggap lemah," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya