Berita

Taliban mengendarai kendaraan lapis baja Humvee milik Amerika Serikat (AS)/AP

Dunia

AS Gelisah, Senjata Canggih yang Direbut Taliban Bisa Jatuh ke Tangan China

MINGGU, 22 AGUSTUS 2021 | 09:15 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Di tengah berbagai kekhawatiran dunia mengenai masa depan Afghanistan di tangan Taliban, Amerika Serikat (AS) yang buru-buru meninggalkan negara itu tampaknya memiliki perhatian lain.

Para pejabat AS dilaporkan tengah mengkhawatirkan senjata teknologi tinggi seperti pesawat, drone, hingga peralatan komunikasi militer mereka yang direbut Taliban bisa jatuh ke tangan China.

China yang dikenal memiliki kemampuan reverse engineering atau rekayasa balik dengan menirukan produk dan "mencuri" teknologi dari negara lain dikhawatirkan dapat membobol teknologi militer yang dikembangkan AS selama bertahun-tahun dengan biaya yang tidak sedikit.

Kekhawatiran itu juga meningkat dengan rivalitas antara AS dan China yang semakin sengit saat ini.

Pakar kebijakan luar negeri China di German Marshall Fund AS, Andrew Small mengatakan, Taliban kemungkinan akan memberikan akses Beijing ke senjata-senjata AS yang telah mereka sita.

Dari berbagai video yang tersebar di media sosial, tampak para pejuang Taliban menggunakan senjata milik AS. Sebuah video bahkan menunjukkan Taliban memeriksa antrean panjang kendaraan militer AS yang berisi peti senjata, peralatan komunikasi, hingga drone.

Senjata-senjata itu direbut oleh Taliban dari militer Afghanistan selama pertempuran untuk menguasai wilayah-wilayah negara itu.

Dari 2002 hingga 2017, AS dilaporkan sudah memberi sekitar 28 miliar dolar AS dalam bentuk persenjataan ke Taliban. Intelijen AS memperkirakan, Taliban telah mengendalikan lebih dari 2.000 kendaraan lapis baja, termasuk Humvee milik AS, hingga 40 pesawat termasuk UH-60 Black Hawks, helikopter serang pengintai, dan drone ScanEagle.

Reuters menyebut, selain khawatir akan digunakan untuk membunuh warga sipil, AS juga dibuat gelisah karena senjata itu bisa jatuh ke tangan ISIS, atau China dan Rusia.

Pemerintahan Joe Biden saat ini juga tengah mencari solusi untuk mengatasi kekhawatiran itu. Salah satunya dengan rencana meluncurkan serangan udara yang menargetkan senjata-senjata tersebut. Namun rencana itu dikesampingkan lantaran dapat menghentikan evakuasi warga sipil yang tengah berlangsung di Afghanistan.

Kegelisahan AS bahwa senjata-senjatanya dapat jatuh ke tangan China diperkuat dengan semakin mesranya hubungan Beijing dan Taliban. Beijing bahkan telah menyatakan komitmen untuk memberikan bantuan diplomatik dan keuangan untuk Taliban.

Jurubicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan Chna telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.

"China adalah negara besar dengan ekonomi dan kapasitas yang besar. Saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, rekonstruksi Afghanistan," kata Shaheen.

Bulan lalu, para pemimpin Taliban, termasuk Mullah Abdul Ghani Baradar melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Tianjin.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya