Berita

Pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar/Net

Dunia

Di Kabul, Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar Siap Bahas Pembentukan Pemerintahan Inklusif

MINGGU, 22 AGUSTUS 2021 | 07:25 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kelompok Taliban bersiap melakukan pembicaraan untuk membentuk pemerintahan baru di Afghanistan yang digambarkan sebagai "pemerintahan inklusif".

Seorang pejabat senior kelompok itu mengungkap, salah seorang pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar juga telah tiba di Kabul pada Sabtu (21/8).

Dikutip dari laporan AFP, pejabat senior itu juga membeberkan bahwa Baradar akan bertemu dengan pemimpin jihad dan politisi selama di Kabul.

Baradar sendiri tiba di Afghanistan dari Qatar sejak Selasa lalu (17/8), setelah Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus. Tetapi ia melakukan pendaratan di Kandahar yang menjadi basis Taliban.

Beberapa jam setelah kembalinya Kandahar ke Afghanistan, Taliban melakukan konferensi pers dan mengumumkan aturan berbeda dalam pemerintahannya kali ini.

Taliban mengatakan mereka ingin pemerintahan yang inklusif, namun tidak memberikan rincian terkait hal tersebut.

Setelah ditangkap di Pakistan pada 2010, Baradar ditahan hingga dibebaskan pada 2018 dan dipindahkan ke Qatar. Ia kemudian ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban di Doha.

Baradar menjadi sosok yang mengawasi penandatanganan perjanjian Taliban dan AS di bawah pemerintahan Donald Trump, yang mengarah pada berakhirnya kampanye militer Washington selama 20 tahun di Afghanistan.

Selain Baradar, pemimpin senior Taliban lainnya yang terlihat di ibu kota dalam beberapa hari terakhir termasuk Khalil Haqqani. Khalil Haqqani merupakan salah satu teroris paling dicari di Amerika dengan hadiah 5 juta dolar AS untuk kepalanya.

Media sosial pro-Taliban menunjukkan Haqqani melakukan pertemuan dengan Gulbuddin Hekmatyar.

Klan Haqqani dianggap menjadi komponen paling berbahaya di dalam Taliban, Selain Khalil Haqqani, pemimpin kunci jaringan Haqqani, Anis Haqqani juga berada di Kabul dan mendapatkan mandat untuk mengendalikan kota itu.

Anis Haqqani juga dilaporkan telah bertemu dengan mantan presiden Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya