Wakil Presiden AS Kamala Harris/Net
Tur Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) ke Singapura dan Vietnam pada pekan depan merupakan bukti bahwa Washington akan tetap tinggal di Asia Tenggara.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan, Asia Tenggara merupakan kawasan yang dianggap AS sebagai kunci untuk melawan ekspansi China.
"Pemerintah memperjelas bahwa kami (AS) memiliki komitmen abadi di kawasan ini, bahwa kami adalah bagian dari Indo-Pasifik dan di akan tetap tinggal di kawasan itu," ujar pejabat itu, seperti dikutip
Reuters, Jumat (20/8).
Pejabat itu mengatakan, fokus kunjungan Harris adalah untuk mempertahankan aturan internasional di Laut China Selatan, memperkuat kepemimpinan regional AS, dan memperluas kerjasama keamanan di kawasan.
Di tengah krisis di Afghanistan, perjalanan Harris juga kaan membahas isu-isu terkait dengan Afghanistan.
"Ini menjadi fokus dan prioritas yang luar biasa dari seluruh tim termasuk wakil presiden. Pada saat yang sama, juga benar bahwa Asia Tenggara dan Indo-Pasifik sangat penting. Dan itulah mengapa dia pergi," tambah pejabat itu.
Harris dijadwalkan tiba di Singapura pada Minggu (22/8). Ia kemudian akan mengunjungi Vietnam pada Selasa (24/8).
Di Singapura, Harris akan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Singapura Halimah Yacob, dan bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Dia juga akan mengadakan pertemuan untuk membahas masalah rantai pasokan dengan perwakilan dari sektor swasta dan pemerintah.
Sementara di Vietnam, Harris akan bertemu dengan para pemimpin termasuk Presiden Ngyuen Xuan Phuc dan Perdana Menteri Pham Ming Chinh, serta memimpin delegasi AS dalam meluncurkan kantor regional untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.