Berita

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dikabarkan akan mengundurkan diri pada besok hari (Senin, 16/8)/Net

Dunia

Malaysia di Ujung Kebuntuan Politik, Besok Muhyiddin Yassin Mundur dari Kursi Perdana Menteri?

MINGGU, 15 AGUSTUS 2021 | 15:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan mengundurkan diri pada besok hari (Senin, 16/8) dan membuka jalan bagi penyelesaian krisis politik yang berkepanjangan di negara itu.

Begitu kata menteri di Departemen Perdana Menteri, Redzuan Yusof kepada portal berita Malaysiakini pada Minggu (15/8).

“Kami baru saja menyelesaikan rapat. Besok, akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia (Muhyiddin) akan menuju Istana Negara untuk mengajukan pengunduran dirinya,” kata Redzuan.


Dia menjelaskan, Muhyiddin mengumumkan keputusan tersebut kepada anggota parlemen selama pertemuan di markas aliansi Perikatan Nasional pada hari ini.

Namun belum ada konfirmasi atau sanggahan dri pihak lain yang juga menghadiri pertemuan tersebut.

Kebuntuan politik terjadi di negeri jiran sejak beberapa waktu terakhir dan memuncak jelang akhir pekan ini, tepatnya pada Jumat (13/8) di mana anggota parlemen anti-Muhyiddin menolak proposal terakhirnya untuk sejumlah konsesi dan pemilihan pada Juli 2022 dengan imbalan dukungan dalam mosi tidak percaya 7 September.

Di sisi lain, aliansi oposisi Pakatan Harapan dan kelompok anti-pemerintah lainnya mengatakan bahwa tawaran itu adalah bentuk korupsi. Mereka juga menilai bahwa proposal itu adalah pengakuan de facto bahwa Muhyiddin tidak lagi mendapat dukungan mayoritas dari 220 anggota parlemen negara it. Mereka pun mendesak Muhyiddin untuk segera mengundurkan diri.

Mengutip South China Morning Post, merujuk pada penghitungan media lokal, Muhyiddin saat ini masih mempertahankan dukungan 100 anggota parlemen. Sementara Pakatan Harapan memiliki 88 anggota parlemen dan berharap pemimpinnya, Anwar Ibrahim, akan menggantikan Muhyiddin.

Namun, jalan Anwar tentu tidak mulus dan bisa diperumit oleh keengganan di antara blok anti-Muhyiddin yang berbeda untuk mendukungnya sebagai perdana menteri.

Tidak hanya itu, suksesi juga dapat dipengaruhi oleh perpecahan opini di dalam Organisasi Nasional Melayu Bersatu (Umno), raksasa politik yang memasok sebagian besar anggota parlemen ke aliansi penguasa Perikatan Nasional.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya