Berita

Inspektur Jenderal NASA Paul K. Martin menilai bahwa rencana NASA untuk mengirimkan kembali astronot Amerika Serikat ke Bulan pada tahun 2024 mendatang tidak layak untuk dilakukan/Net

Dunia

Rencana Pendaratan Astronot NASA ke Bulan Tahun 2024 Terganjal Pakaian Antariksa

RABU, 11 AGUSTUS 2021 | 14:43 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Rencana Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk mengirimkan kembali astronot Amerika Serikat ke Bulan pada tahun 2024 mendatang tidak layak untuk dilakukan.



Begitu kata Inspektur Jenderal NASA Paul K. Martin dalam sebuah laporan terbaru yang dirilis pekan ini. Dia menilai bahwa rencana tersebut sulit untuk direalisasikan karena ada masalah penundan yang signifikan dalam pengembangan pakaian antariksa.

Dalam laporan tersebut Martin menjelaskan bahwa meskipun NASA akan menghabiskan lebih dari satu miliar dolar AS untuk pakaian antariksa generasi berikutnya, namun bahwa setelan pakaian itu tidak akan siap untuk digunakan dalam misi ke bulan yang disebut dengan Artemis itu, paling cepat hingga April 2025.

Pasalnya, ada sejumlah kendala yang dihadapi, di antaranya terkait dengan persoalan kekurangan dana, dampak pandemi Covid-19, dan tantangan teknis.

Perusahaan SpaceX memenangkan kontrak senilai 2,9 miliar dolar AS dari NASA pada bulan April lalu untuk mengembangkan pendarat bulan untuk program Artemis. Namun pemberian kontrak itu tertunda karena protes dari dua pesaing, yakni Blue Origin dan Dynetics. Protes tersebut, kata Martin, dikombinasikan dengan penundaan Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA dan Kapsul Orion, juga berkontribusi pada ketidakmampuan NASA untuk memenuhi tujuannya untuk pendaratan 2024 ke Bulan.

Pernyataan Martin dan laporan terbaru yang dikeluarkan itu juga diamini oleh Administrator NASA Bill Nelson. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dia menjelaskan soal kesiapan misi NASA ke bulan pada 2024.

"Saya sangat realistis. Targetnya adalah 2024, tetapi ruang sulit. Dan kami tahu ketika Anda mendorong ke tepi, seringkali ada penundaan. Ada faktor No. 1 dan itu keselamatan, dan itu melibatkan manusia. Mungkin ada penundaan, tapi targetnya akhir 2024," jelasnya.

Sebelumnya, mantan Deputi Administrator NASA Lori Garver juga mengkritik garis waktu 2024 dan membandingkan program Artemis dengan perumpamaan kaisar tanpa pakaian.

"Sayangnya, menurut saya kaisar juga tidak memiliki banyak pakaian tersisa di bawah pakaian antariksa," ujarnya, seperti dikabarkan CNN (Selasa, 10/8).

Terkait dengan pakaian antariksa, sebenarnya audit telah dilakukan antara Agustus 2020 dan Juli 2021 untuk memeriksa pengembangan pakaian antariksa generasi berikutnya bagi NASA yang diperlukan untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional dan misi Artemis yang akan mengembalikan manusia ke bulan akhir dekade ini.

Menurut Martin, dalam laporan tersebut, pengembangan pakaian antariksa generasi baru ini sangat penting untuk mengembalikan manusia ke Bulan, melanjutkan operasi yang aman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan menjelajahi Mars dan lokasi luar angkasa lainnya.

Unit Mobilitas Extravehicular, atau EMU, termasuk pakaian antariksa dan perangkat keras yang digunakan astronot untuk terhubung ke ISS dan pesawat ruang angkasa lainnya.

“Saat ini, para astronot menggunakan EMU yang dirancang 45 tahun lalu untuk Program Pesawat Ulang-alik dan mengandalkan pakaian antariksa yang telah diperbarui dan sebagian didesain ulang untuk kegiatan ekstravehicular di ISS,” menurut laporan tersebut.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya