Cak Nanto siap membawa Istaka Karya lebih maju dan berkembang/Ist
Sejumlah langkah-langkah penting telah dilakukan Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Istaka Karya, Sunanto, dalam masa 6 bulan menjabat. Hal ini dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi BUMN tersebut, baik dari internal maupun eksternal.
Langkah-langkah yang dilakukan Cak Nanto, sapaan akrabnya, terutama dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini adalah dengan memberikan program vaksinasi bagi seluruh karyawan Istaka Karya. Tujuannya sudah tentu untuk menghindari kemunculan klaster Perusahaan.
Kemudian melakukan penyelesaian masalah defisit
cashflow untuk menggerakkan roda operasi Perusahaan, dan mengatasi penyelesaian hak Karyawan melalui cara persetujuan Divestasi Aset.
Pun dengan menyetujui perubahan Struktur Organisasi Manajemen Perusahaan yang lebih ramping serta efisien.
"Meminta pemegang saham untuk membantu penyelesaian permasalahan yang terjadi di masa lampau, yaitu masalah PKPU Homologasi yang sebagian harus diselesaikan di tahun Pertama Tahun 2021 ini," ucap Cak Nanto dalam keterangannya, Selasa (10/8).
Langkah berikutnya yang dilakukan Cak Nanto adalah menyelesaikan pekerjaan kontrak proyek yang telah didapat secara tepat waktu sehingga menumbuhkan kepercayaan dari pemilik proyek.
Pihaknya memastikan telah memberikan arahan kepada bidang Pemasaran agar lebih fokus pada target proyek yang dibidik untuk menjadi kontrak baru. Hal ini telah dibuktikan dengan munculnya beberapa proyek yang akan digarap Istaka Karya dalam waktu dekat ini.
"Bukti adanya beberapa Proyek Baru telah menjadikan Istaka Karya sebagai Perusahaan yang mempunyai daya saing di antara Penyedia Jasa Konstruksi," terang Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini.
Cak Nanto pun ingin kehadirannya sebagai Komisaris dapat memberikan kontribusi dan kemajuan bagi perusahaan Istaka Karya. Ia berkomitmen menjadikan Istaka Karya lebih maju dan berkembang lagi.
Cak Nanto diangkat sebagai Komisaris Utama PT Istaka Karya (Persero), sekaligus merangkap sebagai komisaris independen di BUMN tersebut oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Januari 2021. Ia menggantikan posisi Hedy Rahadian yang digeser menjadi Komisaris PT PP (Persero).
