Berita

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef, Andry Satrio Nugroho/RMOL

Politik

Indef Ingatkan Pemerintah, Ekonomi Tumbuh 7 Persen Itu Cuma Ilusi

JUMAT, 06 AGUSTUS 2021 | 16:22 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pengendalian pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penting dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Sekalipun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh positif 7,07 persen sepanjang Triwulan II 2021, hal itu tidak lantas membuat kondisi perekonomian tetap aman ke depannya.

Demikian disampaikan Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef, Andry Satrio Nugroho dalam webinar bertajuk “Waspada Gelombang Dua Pemulihan Ekonomi: Tanggapan Kinerja Ekonomi Triwulan II-2021” pada Jumat sore (6/8).

"Pertumbuhan ekonomi berada di atas rata-rata kuartal II-2021 menunjukkan pertumbuhan ilusi atau semu karena basis kuartal l-2020 rendah (PSBB vs pelonggaran PPKM mikro)," kata Andry.

Atas dasar itu, Andry meyakini apabila terjadi pengetatan kembali di akhir Agustus 2021, maka efek perlambatan ekonomi akan melebihi PSBB di 2020 lau. Kuartal ketiga pun akan menjadi penentu dari gelombang pandemi selanjutnya.

Di sisi lain, penanganan pandemi yang terlambat akan menimbulkan risiko tekanan pada industri yang berimplikasi kepada pengangguran baru.

"Pertumbuhan ekonomi tinggi dan pandemi yang tidak kunjung terkendali bukan merupakan dua kondisi yang baik," demikian Andy.

Dalam webinar tersebut, turut hadir beberapa narasumber, di antaranya Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad; peneliti Center of Food, Energy, and Sustainable Development Indef, Rusli Abdullah Rusli Abdullah.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya telah melaporkan ekonomi Indonesia sepanjang Triwulan II 2021 tumbuh positif hingga 7,07% (yoy) dibandingkan dengan Triwulan I 2021 sebesar 3,1%. Dengan pertumbuhan positif dua kuartal berturut-turut, Indonesia dipandang telah lolos dari resesi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Cuma Rebut 1 Gelar dari 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37

Anggaran Dipangkas Belasan Triliun, Menag: Jangan Takut!

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:31

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23

Aset Raib ID Food Ancam Asta Cita Prabowo

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:13

Persoalkan Penetapan Tersangka, Tim Hukum Hasto Ungkap Sprindik Bocor

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:10

Setelah Identifikasi, Jasa Raharja Pastikan Salurkan Santunan Kecelakaan GTO Ciawi

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:59

Truk Pengangkut Galon Kecelakaan, Saham Induk Aqua Anjlok Merosot 1,65 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:57

Komisi V DPR Minta Polisi Investigasi Perusahaan Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:51

Partai Buruh Geruduk Kantor Bahlil Protes LPG 3 Kg Langka

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:41

DPR Siap Bikin Panja Imbas Laka Maut Truk Galon Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30

Selengkapnya