Berita

Bentuk kemarahan warga terlihat dari spanduk berisi kecaman di sebuah bangunan yang menghadap ke pelabuhan Beirut/Reuters

Dunia

Satu Tahun Ledakan di Pelabuhan Beirut, Kesedihan dan Kemarahan Belum Juga Sirna

RABU, 04 AGUSTUS 2021 | 22:09 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Tanggal 4 Agustus, setahun yang lalu, warga Beirut, Lebanon dikejutkan dengan ledakan dahsyat yang terjadi di pelabuhan dan menghancurkan banyak bangunan di sekitarnya. Tidak hanya itu, ratusan nyawa pun melayang akibat peristiwa tersebut.

Kini, meski satu tahun telah berlalu, namun kesedihan dan kemarahan masih melekat di benak banyak warga Lebanon.

Untuk memperingati satu tahun peristiwa menyakitkan itu, warga Lebanon melakukan doa bersama bagi para korban.


"Kami belum lupa, ini adalah satu jam kemarahan, kesedihan," kata Kose Khiichian, warga distrik Bourj Hammoud dekat pelabuhan Beirut.

Berasal dari Amonium Nitrat

Ledakan yang terjadi tahun lalu disebabkan oleh sejumlah besar amonium nitrat yang disimpan secara tidak aman di pelabuhan Beirut selama bertahun-tahun.

Lebih dari 200 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya terluka akibat ledakan tersebut. Begitu kuatnya ledakan, sampai-sampai ledakan di pelabuhan Beirut ini disebut sebagai ledakan non-nuklir terbesar yang pernah tercatat dan getarannya terasa hingga ke Siprus, yang berjarak lebih dari 240 kilometer dari Beirut.

Pasca ledakan terjadi, tidak ada pejabat tinggi yang dimintai pertanggungjawaban. Hal itu lah yang membuat marah banyak warga Lebanon. Pasalnya, ledakan bukan hanya menyebabkan hilangnya ratusan nyawa dan kerusakan, tapi juga membuat keuangan negara itu semakin lumpuh.

Sebelum ledakan terjadi, Lebanon memang sudah menghadapi kesulitan karena krisis keuangan yang disebabkan oleh korupsi dan pemborosan negara selama beberapa dekade.

Kehancuran memburuk sepanjang tahun lalu dengan elit pemerintahan gagal membentuk kabinet baru untuk mulai mengatasi krisis bahkan ketika kemiskinan telah melonjak dan obat-obatan serta bahan bakar telah habis.

Ledakan Pelabuhan Beirut semakin membuat situasi memburuk. Bahkan investigasi terhadap ledakan di Pelabuhan Beirut pun kemudian terhenti karena permintaan untuk menanyai politisi senior dan mantan pejabat telah ditolak.

Meski banyak tekanan muncul, satu tahun pun berlalu tanpa ada hasil investigasi yang memadai. Hal itulah yang membuat banyak warga Lebanon marah.

Salah satu bentuk kemarahan mereka terlihat dari dua buah spanduk besar yang diapasang di sebuah bangunan yang menghadap ke pelabuhan Beirut, bertuliskan, "Sandera Negara Pembunuh,".

Sementara itu, keluarga korban dan warga Lebanon lainnya melakukan doa bersama di pelabuhan Beirut pada pukul 18.00 waktu setempat, bertepatan dengan waktu ledakan.

Memimpin doa di sebuah rumah sakit yang rusak parah dalam ledakan itu, Uskup Agung Ortodoks Yunani Elias Audi mengatakan penyelidikan harus dilanjutkan sampai hukuman dijatuhkan kepada mereka yang pantas mendapatkannya.

"Tidak seorang pun berada di atas hukum," ujarnya.

"Siapa pun yang menghalangi keadilan adalah penjahat, bahkan jika mereka ditempatkan di posisi tinggi," sambung Uskup Agung, seperti dikabarkan Reuters.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya