Berita

Politisi Partai Demokrat, Herman Khaeron/Net

Politik

Pesawat Presiden Dicat, Herman Khaeron Ungkit Insentif Nakes yang Belum Dibayar

RABU, 04 AGUSTUS 2021 | 11:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Langkah pemerintah melakukan cat ulang pesawat kepresidenan menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat lantaran dilakukan di tengah situasi sulit. Bahkan disebut-sebut bahwa pengecatan pesawat dengan warna baru merah dan putih tidak memiliki urgensi dan justru dianggap mubazir.

Kader senior Partai Demokrat, Herman Khaeron merupakan salah satu politisi yang tidak mendukung kebijakan tersebut. Selain tidak ada urgensi, biaya ulang pengecatan juga tidak sedikit.

Apalagi berdasarkan hitungan pengamat penerbangan Alvin Lie, biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara 100 ribu dolar AS sampai dengan 150 ribu dolar AS. Sekitar Rp 1,4 M sampai Rp 2,1 M.


"Tidak ada urgensinya mengecat pesawat kepresidenan, apalagi dengan anggaran yang cukup besar,” ucap Herman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/4).

Bagi anggota Komisi VI DPR RI ini, seharusnya dana yang tidak sedikit itu digunakan pemerintah untuk insentif tenaga kesehatan yang belum sepenuhnya dibayarkan. Apalagi mereka merupakan garda terdepan dalam merawat pasien terpapar Covid-19.

Di satu sisi, ekonomi rakyat juga sedang terpukul selama 1,5 tahun akibat wabah Covid-19 yang belum berhasil dikendalikan sempurna oleh pemerintah.

Dengan arti lain, Herman Khaeron ingin mengatakan bahwa cat ulang pesawat merupakan tanda pemerintah tidak memiliki empati terhadap krisis yang dialami masyarakat.

"Dengan aturan PPKM juga banyak masyarakat yang kesulitan untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-harinya, masa situasi seperti ini pemerintah tidak menunjukan empatinya,” imbuhnya.

Seharusnya, imbuh Herman Khaeron, anggaran pengecatan pesawat kepresidenan bisa dialokasikan untuk biaya yang lebih penting dalam situasi darurat ini.

"Sebaiknya anggaran itu dialihkan dulu kepada yang lebih penting dan bermanfaat bagi masyarakat, mumpung sekarang sedang proses refokusing anggaran di kementerian dan lembaga,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya