Berita

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Luhut "The King of Angin Sorga", Ubedilah Badrun Ungkap Tiga Janji yang Paling Menyakiti Hati Rakyat

RABU, 04 AGUSTUS 2021 | 07:23 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Label "The King of Angin Sorga" yang disematkan kepada Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dianggap sebagai kritikan tepat. Sebab, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi itu kerap memberikan janji-janji palsu kepada rakyat.

A mengatakan, apa yang disampaikan petinggi Partai Prima itu ada benarnya dengan memberi label kepada Luhut sebagai The King of Angin Surga.

"Janji surga LBP ini ada beberapa yang menyakitkan hati rakyat. Maaf, ada tiga angin surga yang paling menyakitkan rakyat Indonesia dari seorang Luhut karena ini menyangkut hajat hidup rakyat kecil," ujar analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/8).


Yang pertama adalah jaminan listrik murah dan terjangkau. Pada 2018 lalu, Luhut pernah menjanjikan tarif listrik tidak akan naik.

"Faktanya sejak tahun 2019, 2020, hingga 2021, tarif listrik setiap tahun selalu naik. Ini tentu menyakitkan rakyat kecil dan pengusaha kecil dan menengah," kata Ubedilah.

Luhut juga telah menyakiti para petani garam yang rela berpanas-panasan demi mendapatkan garam dengan harga yang setimpal dengan jerih payah. Pada 2017 lalu, Luhut pernah menjanjikan akan setop impor garam, namun faktanya Indonesia masih impor garam.

"LBP juga memberi angin surga bahwa harga garam akan menguntungkan petani hingga Rp 750 per kilogram. Tapi kini harganya anjlok hingga Rp 400 per kilogram, bahkan pernah Rp 150 per kilogram tahun 2020. Ini tentu menyakitkan hati rakyat kecil petani garam seluruh Indonesia," jelas Ubedilah.

Yang terakhir, masih kata Ubedilah adalah, rakyat Indonesia ingin mendapatkan pekerjaan layak. Pada 2020 kemarin, Luhut pernah menyatakan bahwa kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke industri pengolahan nikel menguntungkan Indonesia.

Karenanya, puluhan ribu tenaga kerja China didatangkan di tengah jutaan rakyat Indonesia menganggur dan ribuan terkena PHK.

"Ternyata tahun 2021 ini menurut ekonom Faisal Basri, ada 90 persen keuntungan industri nikel diboyong ke China. Ya, itulah tiga hal angin surga LBP yang sangat menyakitkan rakyat jelata," pungkas Ubedilah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya