Berita

Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki mendesak agar militer ikut turun tangan selama lockdwon dua minggu/Net

Dunia

Penularan Covid-19 Mengganas, Menkes Iran Desak Lockdown dan Campur Tangan Militer

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 13:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Lockdown atau penguncian merupakan hal yang mendesak untuk diberlakukan di Iran. Begitu kata Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki.

Dia mendesak agar militer ikut turun tangan selama lockdwon dua minggu demi mengekang penularan virus corona.

Permintaan tersebut dibuat Namaki dalam sebuah surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei yang juga dipublikasikan secara luas oleh media Iran pada akhir pekan kemarin.


“Tekanannya sangat tinggi sehingga saya khawatir bahkan rencana ini tidak akan cukup, kecuali kita mengurangi beban eksponensial penyakit melalui tindakan pencegahan cepat dan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan,” tulisnya, seperti dimuat Al Jazeera pada Senin, (2/8).

Dia juga mengatakan bahwa gelombang kelima infeksi virus corona di Iran kini didominasi oleh varian Delta yang ganas dan bisa menjadi bencana yang lebih besar jika tidak berhasil dicegah.

“Meskipun mereka divaksinasi, rekan kerja saya semua jatuh sakit karena lama tidak bisa tidur dan stres,” jelasnya, seraya memperingatkan bahwa sistem kesehatan negara itu bisa runtuh.

Selain Namaki, seruan serupa juga dibuat oleh pimpinan dari 65 universitas dan fakultas kedokteran di seluruh Iran melalui sepucuk surat kepada Presiden Hassan Rouhani.

Diketahui bahwa saat ini kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Iran telah mencapai lebih dari 3,9 juta kasus sejak kasus pertama muncul, Februari 2020. Selain itu, lebih dari 91 ribu orang telah kehilangan nyawa mereka.

Iran sendiri juga telah memperkenalkan banyak penguncian dan penutupan sementara di seluruh negeri sejak pandemi dimulai, tetapi sebagian besar telah diberlakukan secara longgar.

Pemerintah pusat juga menempatkan ibu kota Teheran dan wilayah tetangga Alborz di bawah penguncian total selama enam hari pada akhir Juli lalu. Namun hasilnya tetap tidak berhasil membendung penularan virus corona dengan baik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya