Berita

Kementerian Kelautan dan Perikanan Jepang menunjukkan perairan Afrika Barat di mana penculikan merajalela/Net.

Dunia

Dua Pelaut Korsel Korban Penculikan di Perairan Afrika Barat Dibebaskan

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 13:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa empat warganya yang diculik di perairan Afrika Barat sekitar dua bulan lalu telah dibebaskan, menyusul pembebasan seorang warga negara Korea lainnya dalam penculikan terpisah di wilayah yang sama.

Kementerian mengatakan dalam keteranganya pada Senin (2/8), bahwa keempat korban penculikan tersebut  dibebaskan pada Minggu (1/8) pukul 10 malam (waktu Korea) setelah diculik oleh sekelompok perompak saat berada di atas kapal penangkap ikan di dekat Teluk Guinea pada 1 Juni lalu.

“Mereka berada di bawah perlindungan di tempat aman yang telah ditawarkan oleh misi diplomatik lokal dan akan pulang setelah menyelesaikan prosedur administrasi dan reservasi penerbangan,” kata kementerian itu dalam siaran pers, seperti dikutip dari Yonhap.

Pembebasan para pelaut itu terjadi setelah seorang pelaut Korea di kapal penangkap ikan lain dan empat rekan sekapal asing lainnya dibebaskan pada 29 Juni lalu, setelah diculik di dekat Teluk Guinea pada 20 Mei.

Insiden terbaru terjadi saat Seoul telah meningkatkan seruan bagi pelaut Korea untuk menghindari operasi di perairan berbahaya di lepas pantai Afrika Barat, yang merupakan penyebab sebagian besar penculikan maritim di seluruh dunia.

Tahun lalu, Seoul telah mengirim seorang pejabat penjaga pantai ke Ghana untuk melindungi warganya di perairan yang dilanda pembajakan, sementara pihak berwenang telah mencari langkah-langkah hukum untuk membatasi operasi penangkapan ikan di perairan berisiko tinggi.

“Kami ingin menekankan bahwa upaya pemerintah untuk mencegah penculikan berulang di sekitar Teluk Guinea terbatas, dan bahwa dibutuhkan kerjasama dari warga serta industri terkait dengan menahan diri dari memasuki wilayah maritim berisiko tinggi,” kata kementerian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya