Berita

Tenaga medis dengan menggunakan APD memberikan perawatan kepada pasien Covid-19 di Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial Di Bangkok/Reuters

Dunia

Sama Seperti Tsunami 2004, RS di Thailand Ini Gunakan Kontainer untuk Simpan Jasad di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

SABTU, 31 JULI 2021 | 21:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pandemi Covid-19 membuat fasilitas serta pelayanan kesehatan Thailand kewalahan. Bukan hanya kapasitas ruang perawatan di rumah sakit yang mulai "membludak", tapi juga kapasitas kamar mayat di sejumlah tempat di Thailand yang menjadi sorotan.

Salah satunya di Rumah Sakit Universitas Thammasat dekat ibu kota Bangkok. Di rumah sakit tersebut, terdapat kapasitas 10 lemari es untuk menyimpan jasad. Pada hari normal, rumah sakit biasanya menangani maksimal hingga tujuh otopsi jasad setiap harinya.

Namun pandemi Covid-19 yang terjadi menyebabkan kapasitas kamar mayat tidak lagi cukup. Staf rumah sakit harus berurusan dengan lebih dari 10 mayat setiap harinya.


Untuk mengatasi situasi itu, rumah sakit tersebut pun membeli kontainer khusus untuk menampung jasad.

"Tidak ada cukup ruang, jadi kami membeli dua kontainer untuk penyimpanan mayat," kata Direktur Rumah Sakit Universitas Thammasat yakni Pharuhat Tor-udom kepada Reuters.

Biaya pembelian masing-masing kontainer sekitar 250 ribu baht.

Menyimpan mayar di kontainer sebenarnya juga pernah dilakukan oleh Thailand pada saat terjadi bencana tsunami tahun 2004 lalu.

"Saat tsunami, kami menggunakan peti kemas untuk menyimpan mayat yang menunggu untuk diotopsi untuk identifikasi. Tapi kami belum melakukannya (lagi) sampai sekarang," kata Pharuhat.

Dia juga menjelaskan bahwa saat ini hampir 20 persen mayat dengan penyebab kematian yang tidak diketahui kemudian dinyatakan positif Covid-19, membanjiri kamar mayat tersebut.

"Yang membuat kami sangat sedih adalah kami tidak dapat membantu orang yang meninggal karena kurangnya akses ke perawatan medis," tambahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya