Sekretaris Fraksi PPP, Achmad Baidowi/Net
Para anggota dewan mendapatkan fasilitas mewah berupa hotel bintang 3 selama isolasi mandiri di hotel.
Fasilitas ini menuai polemik di kalangan masyarakat.
Musababnya, saat ini Indonesia tengah mengalami krisis kesehatan dan juga ekonomi. Fasilitas itu dinilai mencerminkan para wakil rakyat tidak memiliki
sense of crisis.
Sekretaris Fraksi PPP Achmad Baidowi menyampaikan fasilitas yang disiapkan DPR dari APBN tersebut bisa digunakan atau tidak.
"Fasilitas itu pilihan boleh digunakan atau tidak. Biasa saja. Sama halnya ketika anggota DPR ke RS ada fasilitas asuransi, boleh digunakan atau tidak digunakan,†ucap Awiek sapaan akrabnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/7).
Dia menambahkan, banyak anggota DPR yang saat ini terpapar Covid-19, dan banyak yang kesulitan mencari rumah sakit sehingga penangangannya tidak maksimal jika harus isolasi di rumah.
"DPR kan pejabat tinggi selevel presiden. Sekarang ini kalau anggota DPR kena covid mau isolasi dimana? RJA ditempati keluarga, RS penuh. Apa mau isolasi di kantor?†tandasnya.
Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI sebelumnya menyatakan, pihaknya menyediakan fasilitas hotel untuk anggota DPR RI yang positif Covid-19.
Ketentuan fasilitas itu tertuang dalam surat bernomor SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021.
"Sekretariat Jenderal DPR RI bekerjasama dengan beberapa hotel, menyediakan fasilitas karantina/isolasi mandiri bagi Anggota DPR RI yang terkonfirmasi positif Covid-19 baik yang tanpa gejala (OTG) maupun gejala ringan dengan isolasi mandiri di hotel," demikian surat pemberitahuan yang beredar di kalangan wartawan, Selasa (27/7) kemarin.
