Berita

Sekelompok bipartisan anggota parlemen Amerika Serikat mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menunda Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan memindahkan acara tersebut/Net

Dunia

Anggota Parlemen AS Desak Olimpiade Musim 2022 China Ditunda Atau Dipindahkan, Gara-Gara Uighur?

MINGGU, 25 JULI 2021 | 21:52 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sekelompok bipartisan anggota parlemen Amerika Serikat mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menunda Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan memindahkan acara tersebut. Mereka menilai bahwa hal itu perlu dilakukan kecuali China mengakhiri apa yang dianggap Amerika Serikat sebagai genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya di negeri tirai bambu.

Mereka yang berbaris menyerukan hal ini antara lain adalah senator Demokrat Jeff Merkley dan Perwakilan Jim McGovern serta Senator Republik Marco Rubio dan Perwakilan Chris Smith.

Melalui sebuah surat kepada IOC, mereka satu suara mendesak hal tersebut untuk dilakukan. Menurut mereka, Olimpiade tidak boleh diadakan di negara yang pemerintahnya melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.


"Kami tidak melihat bukti bahwa IOC telah mengambil langkah apa pun untuk menekan pemerintah China agar mengubah perilakunya," kata para anggota parlemen itu dalam surat yang ditujukan kepada Presiden IOC Thomas Bach.

"IOC berada di jalur untuk menetapkan preseden gelap di mana perilaku pemerintah tuan rumah Olimpiade di masa depan tidak dibatasi oleh sorotan internasional yang diberikan oleh Olimpiade," sambung surat yang sama, sebagaimana dikabarkan Channel News Asia akhir pekan ini.

Mereka menambahkan, IOC memiliki kemampuan untuk menunda Olimpiade. Salah satunya terlihat dari penundaan Olimpiade Musim Panas 2020 di Jepang ditunda empat bulan sebelum pembukaan yang dijadwalkan.

IOC tidak segera menanggapi permintaan komentar atas surat tersebut.

Namun langkah yang diambil oleh sekelompok anggota parlemen Amerika Serikat itu bukan tanpa alasan. Diketahui bahwa sejumlah pihak, seperti kelompok hak asasi, peneliti, mantan penduduk dan beberapa pejabat negara-negara Barat mengatakan pihak berwenang di Xinjiang telah memfasilitasi kerja paksa dan pelanggaran lainnya dengan menahan sekitar satu juta orang warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya sejak tahun 2016.

China sendiri telah berulang kali lantang membantah semua tuduhan tersebut. Mereka berdalih, apa yang mereka lakukan adalah mendirikan pusat pelatihan kejuruan di Xinjiang untuk mengatasi ekstremisme agama.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya