Berita

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi./Repro

Bisnis

Pola Transaksi Nasabah Bergeser, bank bjb Terus Tingkatkan Layanan Digital

JUMAT, 09 JULI 2021 | 10:40 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun lalu membuat perekonomian berbagai negara di dunia merosot, tak terkecuali di Indonesia. Di tengah kondisi pandemi yang hingga saat ini masih berlangsung, perbankan memiliki peran vital dalam memulihkan perekonomian nasional.

bank bjb sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia juga turut mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, terutama bagi masyarakat Jawa Barat dan Banten.

Hal tersebut salah satunya tercermin mulai dari penyaluran kredit yang terus tumbuh sebagai fungsi intermediasi khususnya pada sektor produktif padat karya, sekaligus juga beradaptasi dengan pergeseran pola transaksi kuangan masyarakat dari offline ke online melalui produk digital sehingga di tengah pembatasan kegiatan masyarakat aktivitas keuangan tetap dapat berjalan.

Di tengah permintaan kredit yang masih terbatas, sampai dengan Mei 2021 penyaluran kredit bank bjb mampu tumbuh 7,3% didorong segmen konsumer, UMKM, komersial korporasi dan KPR yang tumbuh positif dengan NPL terjaga sehingga turut membantu pemulihan ekonomi baik dari sektor produktif maupun konsumsi.
 
Sebagaimana diketahui, pandemi mengharuskan masyarakat untuk banyak membatasi aktivitas nya di luar rumah. Hal tersebut juga berdampak langsung terhadap pola konsumsi dan aktivitas keuangan nasabah.

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, pandemi Covid-19 mendorong bank bjb terus melakukan upgrade dan penyesuaian layanan perbankan digital yang telah ada untuk mengakomodir kebutuhan nasabah. kini, bank bjb telah memiliki platform digital baik untuk transaksi perbankan, belanja, pengajuan kredit sampai dengan pembinaan bagi para pelaku UMKM.

"Aplikasi bjb Digi sebagai platform utama bank bjb dalam layanan digital banking juga penggunaannya dalam kurun waktu 6 bulan saja meningkat signifikan yakni sebesar 121,2% bila dibandingkan dengan Desember 2020," ungkap Yuddy dalam diskusi online Peran Perbankan Mempercepat Pemulihan Ekonomi bersama Tempo, Kamis (8/7).

Selain itu, dia mengatakan, ekosistem pembayaran melalui QRIS bank bjb juga meningkat secara eksponensial, hingga mencapai 20 kali lipat bila dibandingkan dengan Desember 2020. Hal tersebut sekaligus juga berdampak positif pada pertumbuhan fee based income bank bjb.

Yuddy mengatakan, untuk mendukung pertumbuhan perekonomian selain daripada memberikan akses modal usaha melalui pemberian kredit, perbankan juga harus dapat mengakomodir transaksi keuangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Transaksi digital juga harus dibarengi dengan cyber security yang mumpuni untuk menjamin keamanan masyarakat selama bertransaksi. Untuk itu, Yuddy mengatakan, saat ini pihak internal bank bjb telah mengembangkan fraud management system.

"Hal ini adalah salah satu langkah untuk memitigasi risiko yang ada seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi perbankan" ungkap Yuddy dalam keterangannya.

Di samping itu, dia mengatakan, bank bjb juga senantiasa mengajak nasabah untuk dapat menjaga kerahasiaan data-data pribadi seperti password dan PIN.

Penyaluran PEN

Untuk kedua kalinya bank bjb dipercaya pemerintah sebagai penyalur dana stimulus ekonomi dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Terdapat dua gelombang penyaluran PEN pada 2020-2021 dengan nilai masing-masing Rp2,5 Triliun per-periode.

"Di periode pertama tahun 2020, bank bjb selesai menyalurkan dana PEN dalam kurun waktu 2 bulan sebesar Rp5,3 Triliun. Dana telah disalurkan seluruhnya pada 18 Oktober 2020," ungkap Yuddy.

Pada periode kedua di Februari 2021 dengan besaran penempatan dana yang sama yakni Rp2,5 Triliun, bank bjb telah melakukan penyaluran dana senilai Rp4,3 Triliun. Dana PEN tersebut telah disalurkan seluruhnya pada 2 Juli 2021.

"Alokasi dana PEN terhadap sejumlah sektor produktif padat karya menjadi strategi kami untuk membantu pemulihan ekonomi khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten yang pada akhirnya berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional," ungkap Yuddy. [R]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya