Berita

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono/Net

Politik

Sentil Ibas Yudhoyono, Politisi Gerindra: Daripada Teriak Di Luar, Mending Hadiri Rapat Komisi VI

KAMIS, 08 JULI 2021 | 15:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Politisi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) disentil untuk lebih banyak menyampaikan pandangan dan kritikan dalam forum rapat di DPR RI dibandingkan berkoar-koar di ruang publik.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi VI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, berkenaan dengan kritik Ibas bahwa Indonesia bisa menjadi negara gagal dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Daripada berteriak di luar, lebih baik Mas Ibas hadir dalam rapat. Kan sayang sekali, Mas Ibas dipilih oleh ratusan ribu orang tapi tidak hadir dalam rapat. Sekali lagi, hadir bisa bisa secara fisik maupun virtual," tegas Andre Rosiade kepada wartawan, Kamis (8/7).


Andre sendiri memahami kegelisahan yang disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Namun sebagai sesama anggota Komisi VI DPR RI, ia mengingatkan agar Ibas lebih banyak aktif di forum rapat.

"Saya mengajak Mas Ibas hadir dalam rapat-rapat di Komisi VI dengan mitra-mitra kita," jelasnya.

Komisi VI DPR memiliki mitra kerja Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Investasi. Melalui rapat bersama mitra kerja, Ibas bisa memberi kontribusi soal penanganan pandemi, semisal mendorong BUMN meningkatkan pelayanan vaksin dan produksi obat-obatan.

Pun demikian dengan Kemendag dan Kementerian Investasi, ide-ide putra Susilo Bambang Yudhoyono itu bisa dituangkan dalam rapat Komisi dibanding dengan bersuara lantang di luar.

"Mas Ibas bisa mendorong Kemendag memastikan oksigen ada di pasaran. Mas Ibas juga bisa mendorong Menteri Investasi melarang investor dari luar negeri memasukkan tenaga kerja asing saat PPKM darurat ini," tandasnya.

Sebelumnya, Ibas menaku khawatir dengan makin tingginya kasus Covid-19 di Indonesia. Bila pandemi tidak bisa diatasi, maka Indonesia bisa disebut sebagai negara yang gagal atau failed nation.

"Begini ya, Covid-19 makin ‘mengganas’. Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya," ujar Ibas, Rabu (7/7).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya