Berita

Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno dan Universitas Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri/Net

Publika

Kepergian Rachmawati Dan Nasionalisme Yang Semakin Terkikis

MINGGU, 04 JULI 2021 | 07:15 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

INDONESIA kehilangan panutan besar seorang anak bangsa pejuang dan penjaga Pancasila yang begitu memahami apa arti konsepsi Pancasila bagi keutuhan bangsa dan negaranya.

Di samping itu kekuatan dan keteguhannya menyatakan mana benar mana keliru bagi keadilan rakyat telah sangat menggetarkan tampuk kekuasaan dimasanya ini.

Rachmawati Soekarno adalah simbol kesempurnaan generasi Indonesia Merdeka di mana sang ayah memproklamasikan Negaranya dan sang bunda menjahitkan bendera nasionalnya.


Adalah sangat menyakitkan hati nurani bangsa ini bila sosok dengan darah kesejatian seperti itu harus mengalami penganiayaan politik justru di masa reformasi bangsa tengah menjalani metamorfosisnya menuju Indonesia yang demokratif dan mandiri.

Penyematan pelaku makar di seputar tahun 2017 yang dihadapinya entah masih berstatus quo tersangka hingga kini adalah tindakan paling hina yang dilakukan rezim yang dengan gagah merasa sebagai pemenang pilpres. Rachmawati dilalimi seakan saat komunis hendak mengikis ideologi Pancasila.

Keluarga besar Bung Karno beserta Pemerintahan Jokowi seyogianya menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat karena tak dapat menjaga dan melindungi serta menerima dengan jiwa besar segala kritik nurani hati seorang Rachmawati bagi bangsa yang dicintainya ini.

Rachmawati jelas salah satu pahlawan perjalanan reformasi demokrasi negeri ini tetapi dia justru direpresif atas nama perbuatan makar yang sangat barbar beraroma ala diktaktor.

Suatu cermin nyata tipikal komunisme yang kemudian semakin terlihat dalam cara rezim ini menangani para oposan pencinta negeri ini.

Ditengah jiwa nasionalis bangsa yang semakin terkikis, Rachmawati pergi meninggalkan kita semua namun semua rekam jejak perjuangannya patut menjadi catatan khusus dalam lembaran sejarah reformasi Indonesia yang saat ini sedang tercabik-cabik akibat 'lip service' sebagaimana kata para mahasiswa yang militansi nasionalismenya begitu kuat.

Semoga Almarhumah Rachmawati dapat sedikit tersenyum di alam baka sana.

Adian Radiatus
Pengamat sosial politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya