Berita

Tesla tarik ratusan ribu mobilnya di China/Net

Dunia

Masalah Sistem Keselamatan, Tesla Tarik 285 Ribu Mobilnya Di China

MINGGU, 27 JUNI 2021 | 13:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Tesla dilaporkan menarik kembali lebih dari 285 ribu mobil listriknya yang dijual di China karena risiko keamanan.

Perusahaan milik Elon Musk itu pada Sabtu (26/6) mengumumkan terdapat risiko keselamatan terkait fitur kontrol jelajah kendaraan.

Akibatnya 35.665 unit Model 3 yang diimpor dan 249.855 Model 3 serta Model Y yang dibuat di pabrik Tesla di Shanghai ditarik kembali oleh perusahaan.

Pelanggan tidak akan diminta untuk mengembalikan kendaraan. Sebagai gantinya, mereka akan menerima pembaruan perangkat lunak gratis baik dari jarak jauh atau secara langsung untuk mengatasi masalah tersebut.

Menurut Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar China, sistem cruise control pada model tertentu mobil listrik Tesla dapat diaktifkan ketika pengemudi mencoba memindahkan gigi atau secara tidak sengaja menyentuh gigi, yang mengakibatkan akselerasi yang tidak disengaja.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Weibo dan dikutip 9News, Tesla menyampaikan permintaan maaf atas penarikan tersebut. Tesla mengatakan akan terus meningkatkan sesuai dengan peraturan keselamatan China.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi pada pengguna mobil kami. Sementara itu, Tesla akan secara ketat mengikuti peraturan nasional dan terus meningkatkan perlindungan keselamatan dengan tegas, memberikan pengalaman berkendara yang sangat baik dan aman kepada pelanggan kami," jelas Tesla.

China telah terbukti menjadi pasar yang sulit bagi Tesla. Perusahaan telah memiliki lima badan pengatur China yang mempertanyakan kualitas mobil Model 3 buatan Shanghai.

Pada April, Tesla menjual kurang dari 26 ribu mobil di China, turun dari Maret. Penurunan terjadi karena produsen kendaraan listrik China seperti Nio (NIO), Xpeng, dan Li Auto melaporkan peningkatan penjualan domestik.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya