Berita

Warga Palestina berhadapan dengan aparat keamanan israel/Net

Dunia

Jadi Target Diskriminasi Terus-menerus, Palestina Minta Dunia Segera Sanksi Israel

MINGGU, 27 JUNI 2021 | 08:55 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Palestina mendesak masyarakat internasional untuk mengutuk dan memberikan sanksi pada Israel atas kejahatan perang dan pelanggaran kemanusiaan terhadap warga Palestina.

Kementerian Luar Negeri Palestina telah merilis sebuah pernyataan pada Sabtu (26/6) yang menyebutkan Israel tidak peduli dengan laporan yang dikeluarkan sejumlah kelompok HAM, termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International.

"Israel tidak peduli dengan laporan yang dikeluarkan oleh organisasi internasional yang kredibel seperti Amnesty International, yang menganggap praktik Israel sebagai bentuk diskriminasi rasial paling keji terhadap Palestina," ujar kementerian, seperti dimuat kantor berita WAFA.

Kementerian juga mengecam Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa yang tidak memberikan tekanan serius kepada pemerintah Israel untuk menghentikan praktik kasarnya terhadap Palestina.

"Interaksi negara-negara dan PBB dan kepentingan mereka dalam laporan-laporan ini, jika ada, tidak berdasar dan tidak mendorong badan-badan internasional untuk memberikan perlindungan bagi rakyat kami dan mengimplementasikan resolusi-resolusi PBB yang relevan," jelas kementerian.

Pada Kamis (24/6), Amnesty International merilis laporan yang berisi katalog pelanggaran yang dilakukan polisi Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur.

Laporan itu menyebut Israel melakukan pelanggaran kemanusiaan, seperti penangkapan masal hingga membuat tahanan disiksa.

Bulan Sabit Merah melaporkan terdapat 408 pengunjuk rasa Palestina yang terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel pada Jumat (25/6), selama pawai menentang pembangunan pemukiman Yahudi baru di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya