Berita

Managing Director of Political Economic and Policy Studies (Peps) Anthony Budiawan/Net

Politik

Anthony Budiawan: Yustinus Prastowo Hanya Mantan Buzzer Yang Tahunya Cuma Rasio Utang

JUMAT, 25 JUNI 2021 | 11:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Langkah Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo yang hanya membandingkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan negara maju di saat pandemi tidak ubahnya seperti seorang mantan pendengung di media sosial. Bukan perwakilan dari pemerintah yang memberi penjelasan lengkap.

Penilaian itu disampaikan Managing Director of Political Economic and Policy Studies (Peps) Anthony Budiawan lantaran Yustinus Prastowo tidak ikut membandingkan kehidupan masyarakat antar negara yang dibandingkan.

Parahnya lagi, Yustinus juga tidak membandingkan kemampuan negara dalam membayar utang.


“Dia hanya mantan buzzer, bukan pejabat pemerintah yang baik, tidak mengerti apa-apa, tahunya cuma rasio utang aja,” kata Anthony kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/6).

Jika hendak menolak anggapan itu, Anthony Budiawan meminta agar Yustinus untuk mengurai soal rasio pendapatan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Lalu bandingkan dengan negara lain.

“Juga bagaimana rasio beban bunga terhadap PDB dibandingkan negara lain,” tegasnya.

Menurutnya, outlook ekonomi nasional tahun 2021 ini masih suram, lantaran defisit masih meningkat tajam berimbas pada rasio utang juga meningkat.

“Defisit anggaran kita di 2020,2021,2022 Rp 1.000 triliun lebih membuat ketahanan fiskal kita rapuh,” tandasnya.

Dalam acara Diskusi MEK PP Muhammadiyah: Tafsir Keadilan dalam Rancangan Tarif PPN, Kamis (24/6, Yustinus menjelaskan bahwa proyeksi IMF menunjukkan utang publik Indonesia naik sekitar 8 persen menjadi 38,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2020. Namun angka itu masih rendah dibandingkan dengan negara lain.

Seperti Vietnam pada 2020 mencapai 46,6 persen dari PDB, China 61,7 persen dari PDB, Korea 48,4 persen dari PDB, Amerika Serikat (AS) 131 persen dari PDB, dan Jepang 266,2 persen dari PDB.

Lalu, utang publik Jerman pada 2020 diproyeksi sebesar 73,3 persen dari PDB, Singapura 131 persen dari PDB, Thailand 50,4 persen dari PDB, dan Italia 161 persen dari PDB.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya