Berita

Dolar AS dan Peso Kuba/Net

Bisnis

Mulai 21 Juni, Bank-bank Di Kuba Tak Terima Dolar AS Tunai

JUMAT, 11 JUNI 2021 | 11:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kuba mengumumkan perbankan dan lembaga keuangannya tidak akan menerima transaksi apa pun dalam bentuk dolar AS secara tunai untuk sementara waktu.

Pemerintah pada Kamis (10/6) mengatakan keputusan tersebut akan berlaku pada 21 Juni mendatang.

Bank Sentral Kuba menjelaskan, keputusan tersebut merupakan perlindungan untuk sistem perbankan dan lembaga keuangan atas embargo ekonomi dan keuangan AS.


"Tindakan ini berarti mulai tanggal tersebut, perorangan dan badan hukum, wagra Kuba atau WNA, tidak akan dapat melakukan penyetoran atau transaksi lain dalam dolar AS secara tunai di lembaga-lembaga ini," kata Bank Sentral Kuba, seperti dimuat The Daily Guardian.

"Langkah ini tidak menyangkut operasi dengan transfer atau setoran tunai dalam mata uang lain yang dapat dikonversi secara bebas dan diterima di Kuba," tambahnya.

Dengan begitu, pemegang rekening bank Kuba akan memiliki waktu hingga 21 Juni untuk menyetor dolar sebelum penangguhan berlaku.

"Semakin sulit bagi Kuba untuk menemukan perbankan internasional atau lembaga pembiayaan yang bersedia menerima, mengubah atau memproses mata uang AS secara tunai," kata Bank Sentral Kuba.

Sementara itu, menurut beberapa analis, langkah tersebut merupakan upaya pemerintah Kuba untuk mengendalikan harga dolar di pasar gelap yang telah meningkat lebih dari dua kali nilai tukar resminya.

Sejak pemerintahan Donald Trump, lebih dari 20 bank telah berhenti memproses transaksi yang melibatkan Kuba.

Selama bertahun-tahun, Kuba mengenakan pajak 10 persen atas dolar, dengan alasan sulitnya bagi pemerintah untuk menggunakannya karena embargo AS. Tapi pada tahun lalu, pemerintah mengangkat pajak itu karena membuka lebih banyak toko yang menjual uang dolar daripada dalam mata uang lokal.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya