Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Desak Pembebasan Pemimpin Mali, Emmanuel Macron Rumuskan Sanksi Bagi Militer Pasca Kudeta

RABU, 26 MEI 2021 | 07:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Prancis mengutuk kudeta militer di Mali dan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap pejabat militer jika presiden dan perdana menteri tidak segera dibebaskan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kudeta di Mali tidak dapat dibenarkan.

"Kami siap dalam situasi di Mali dengan ketegasan terbesar. Kami siap dalam beberapa jam ke depan untuk mengambil kemungkinan sanksi terhadap para protagonis," ujarnya pada Selasa (25/5), seperti dikutip Anadolu Agency.

Beberapa jam sebelum pernyataan Macron, Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian, yang berpidato di depan majelis nasional, menuntut pembebasan segera Presiden Bah Ndaw, Perdana Menteri Moctar Ouane, serta dimulainya kembali transisi ke normal.

Ndaw, Ouane dan Menteri Pertahanan Souleymane Doucoure, yang ditugaskan untuk mengawasi transisi ke pemerintahan sipil, ditangkap oleh pejabat militer dalam sebuah percobaan kudeta pada Senin malam (24/5).

"Karakter sipil dari transisi adalah sine qua non dari kredibilitasnya. Kami akan segera mengambil tindakan penargetan terhadap pejabat militer dan itu menghalangi transisi," ujar Le Drian.

Le Drian mengatakan situasi itu akan segera dibicarakan di Dewan Keamanan PBB dan Uni Afrika, Komite Komite Ekonomi Negara-negara Afrika Barat ECOWAS.

Prancis memiliki kehadiran militer yang kuat dan kepentingan politik yang tinggi dalam keamanan Mali. Setelah kudeta pada tahun 2012, Prancis mengerahkan pasukan untuk menggulingkan ekstremis Islam dan mencegah pengambilalihan wilayah utara.

Sejak 2013, lebih dari 5.000 tentara Prancis telah dikerahkan di bawah Operasi Barkhane yang dipimpin oleh Prancis bersama negara-negara G5 Sahel untuk memerangi kelompok-kelompok ekstremis bersenjata di wilayah tersebut, khususnya Al Qaeda dan ISIS.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya