Berita

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jabar, Ketut Sustiawan/RMOLJabar

Politik

Soal Kehadiran Partai Ummat, PDIP Jabar: Enggak Ngaruh

MINGGU, 09 MEI 2021 | 01:05 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pembentukan sebuah partai merupakan hak setiap warga negara Indonesia yang ingin berserikat. Sehingga, siapapun berhak membentuk dan mendirikan partai politik (parpol).

Demikian disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jabar, Ketut Sustiawan, menanggapi pembentukan dan deklarasi Partai Ummat yang digagas Amien Rais.

"Silakan saja, siapa pun boleh mendirikan partai, tentu semuanya adalah warga Indonesia, untuk berkontestasi dalam Pileg itu sangat baik daripada bicara di luar aturan main. Kita tidak terganggu dengan kehadiran partai mana pun," kata Ketut di Kota Bandung, Sabtu (8/5).

Ketut mengaku belum memetakan sejauh mana pengaruh Partai Ummat di Jawa Barat. Namun menurut penilaiannya, keberadaan Partai Ummat tidak akan memberikan pengaruh terhadap eksistensi PDI Perjuangan.

"Keberadaan Partai Ummat di Jabar ini saya belum memetakan secara detail. Dan rasa-rasanya, kalau melihat dari irisan PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis dan siapa pendiri Partai Ummat, rasanya tidak akan berpengaruh terhadap PDI Perjuangan," tuturnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Menurutnya, PDIP memiliki pangsa suara yang berbeda dengan Partai Ummat. Sehingga, tak ada kekhawatiran adanya saling rebut suara dengan partai baru tersebut.

"Kami tentu bergerak dari seluruh lapisan terutama dari kelompok nasionalis terutama kaum marhaenis, dan kelompok-kelompok milenial itu tentu nanti yang menjadi rebutan," tuturnya.

Ketut menegaskan, pihaknya saat ini sedang fokus menyelenggarakan rangkaian program kerja. Sehingga enggan berkomentar lebih jauh terhadap keberadaan Partai Ummat.

"Sejauh mana itu bisa punya pengaruh kita lihat sajalah nanti, karena belum tahu juga, kita konsolidasi dulu internal yang paling penting. Kami tidak tepengaruh dengan keberadaan baik Partai Ummat atau partai lain yang ada," tandasnya.

Populer

Terganjal Kasus KTP-el, Ganjar Pranowo Sulit Diusung PDIP pada Pilpres 2024

Senin, 27 Maret 2023 | 07:36

Bersama Sang Istri, Bupati Kapuas Ben Brahim Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi

Selasa, 28 Maret 2023 | 11:54

Kamaruddin Simanjuntak Minta Penetapan Tersangka Kliennya Diuji Bareskrim

Senin, 27 Maret 2023 | 00:07

Dubes Yusron Ihza Dilantik jadi Komisaris di PTDI

Jumat, 24 Maret 2023 | 04:51

Sengit, Pilkada Lampung Diprediksi Bakal Munculkan Lima Klaster Cagub

Kamis, 23 Maret 2023 | 04:49

Ini 2 Lembaga Survei yang Dibayar Tersangka Ben Brahim dan Ary Egahni untuk Dongkrak Elektabilitas

Rabu, 29 Maret 2023 | 10:35

Istri Pamer Gaya Hidup Mewah, Kapolri Diminta Copot Kabareskrim

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:10

UPDATE

Benny Harman Minta Mahfud MD Tunjuk Hidung Pelaku TPPU Emas Batangan di Kemenkeu

Minggu, 02 April 2023 | 10:18

Baru Dua Minggu Dilantik, Presiden Nepal Dilarikan ke Rumah Sakit

Minggu, 02 April 2023 | 10:11

Sudah 7 Kali Kebakaran Kilang, Rizal Ramli: Menteri Nggak Bakal Berani, Ahok Pegang Rahasia Bos

Minggu, 02 April 2023 | 09:57

Lebih Kejam dari Pinjol, Pengusaha Potong Upah 25 Persen Bakal Dipidana

Minggu, 02 April 2023 | 09:46

Taliban Kurung Tiga Pria Inggris di Penjara Afghanistan

Minggu, 02 April 2023 | 09:44

Jurnalis Israel: Batalnya Piala Dunia U-20 jadi Kerugian untuk Indonesia

Minggu, 02 April 2023 | 09:25

Agar Selamat, Jokowi Perlu Tiru Ketegasan SBY Copot Sri Mulyani

Minggu, 02 April 2023 | 09:24

Muslim: Copot Ahok dan Nicke dari Pertamina

Minggu, 02 April 2023 | 09:12

Italia Keluarkan RUU Larang Pakai Bahasa Asing, Sanksi Hingga Rp 1,6 Miliar

Minggu, 02 April 2023 | 08:56

Kilang Dumai Meledak, Komisi VII: Ada Masalah Sistemik di Pertamina

Minggu, 02 April 2023 | 08:55

Selengkapnya