Berita

Sebuah kendaraan melaju di jalan tol/Net

Politik

Pengamat: BUMN Sedang Harap-harap Cemas Karena "Dipaksa" Garap Proyek Tak Layak Bisnis

SELASA, 04 MEI 2021 | 07:51 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tidak sedikit proyek infastruktur yang digarap di era Presiden Joko Widodo mangkrak. Bahkan di tahun ini, ada sejumlah proyek yang berpotensi tidak layak secara ekonomi.

Begitu kata Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto saat berbincang mengenai infrastruktur tanah air bersama Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/5).

Satyo menyayangkan masih terdapat proyek-proyek yang mangkrak dengan berbagai sebab, meskipun sudah tergelar ribuan kilometer jalan tol di era Joko Widodo.


Misalnya, sejumlah ruas jalan tol baru yang terhambat akibat persoalan lahan atau Bandara Kertajatijati yang sepi penumpang akibat persoalan konektivitas dan akses.

“Ada juga potensi sejumlah proyek infrastruktur yang tidak layak secara ekonomi dan akan kelar di tahun 2021, yang terlahir dari ambisi developmentalisme pemerintahan Jokowi bersama oligarki,” urainya.

“Ini akan membawa beban operasional, maintenance, dan sudah pasti mesti bayar utang," sambung Satyo.

Menurutnya, BUMN sebagai pelaksana sekaligus pemilik konsensi dianggap saat ini dalam kondisi harap-harap cemas dan under pressure. Hal itu karena disebabkan BUMN "dipaksa" menggarap proyek-proyek yang tidak layak secara bisnis.

"Memang pemerintahan Jokowi pernah memberikan PMN (Penyertaan Modal Negara) tapi hanya pada periode tahun 2016 dan 2017, akan tetapi saat ini umumnya BUMN melanjutkan proyeknya dengan mencari utangan dengan berbagai cara dan tentu saja akan mangkrak juga pada akhirnya ketika proyek tersebut harus tetap jalan," kata Satyo.

"Sementara tanpa ada pembelinya atau karena sebab BUMN tersebut tidak punya anggaran lagi untuk operasional, perawatan, dan bayar utang," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya