Berita

Politisi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin/Net

Politik

Swab Antigen Bekas Di Kualanamu, Didi Irawadi: Ini Kejahatan Besar Tak Jauh Beda Dengan Korupsi Bansos!

KAMIS, 29 APRIL 2021 | 15:12 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Publik dikejutkan dengan temuan adanya tes swab antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Aparat kepolisian berhasil menangkap sejumlah pelaku berikut barang buktinya di lokasi.

Menyikapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin menyampaikan bahwa yang dilakukan pelaku merupakan kejahatan besar setara dengan kasus korupsi bantuan sosial di tengah pandemi Covid-19.

"Tidak beda dengan korupsi bansos, korupsi apapun yang terkait penanganan pandemi adalah kejahatan besar, apalagi kita tengah berjuang melindungi ratusan juta nyawa  rakyat Indonesia," tegas Didi lewat keterangan persnya, Kamis (29/4).


Didi menambahkan sebelum adanya kasus swab antigen bekas ini, publik juga dirugikan dengan temuan kasus masker palsu sehingga menambah daftar panjang kelalaian dalam penanganan Covid-19. Termasuk adanya WN India yang berbondong-bondong masuk ke Indonesia dengan menyuap petugas kesehatan bandara.

"Jangan sampai gara-gara ini timbul krisis kepercayaan masyarakat akan test perjalanan. Apalagi banyak masyarakat yang menggunakan tes ini karena salah satu syarat wajib perjalanan. Yakni dalam aturan pengetatan mudik ada syarat bahwa seluruh moda transportasi harus melalui uji rapid antigen," ucapnya.

Lebih dari itu, lanjut Didi, kasus swab antigen bekas ini dinilainya sangat berbahaya untuk akurasi hasil testing sebagai tahap awal 3T.

"Jika hasil testingnya tidak akurat, maka untuk tracing dan treatment bisa terjadi salah langkah," imbuhnya.

Menurutnya, pemerintah harus hadir di tengah rakyat yang masih menderita dan terpuruk karena Covid-19, saat di mana kemiskinan, pengangguran masih terus meningkat. Pihaknya meminta aparat penegak hukum untuk segera memproses pelaku penggunaan swab antigen bekas tersebut.

"Tangkap dan seret pelaku ke meja hijau. Jangan pernah terjadi lagi korupsi memalukan macam test antigen, masker palsu, karantina fiktif hingga korupsi bantuan sosial yang sangat tidak beradab, di tengah puluhan juta masyarakat masih berjuang utk bisa lolos dari penderitaan besar dampak Covid-19," tegasnya menutup.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya