Berita

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono/RMOLJateng

Nusantara

Mudik Dilarang, DPRD Semarang Minta Pemkot Siapkan Alternatif Aktivitas Warga

RABU, 28 APRIL 2021 | 15:52 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kebijakan Pemerintah Kota Semarang terkait pengetatan larangan mudik mulai 22 April hingga 24 Mei 2021 diapresiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang.

Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Walikota Semarang Nomor B/1806/443/IV/2021 tentang pemberlakuan karantina/isolasi bagi warga pendatang pada masa mudik lebaran 1442 Hijriah dalam rangka pengendalian penyebaran virus Covid-19.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan Walikota Semarang yang merupakan turunan dari kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi adalah jalan keluar yang terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Semarang.


Namun, sebaiknya Pemkot juga menyiapkan beberapa alternatif kegiatan yang bisa dilakukan oleh masyarakat yang tahun ini harus menghilangkan tradisi mudik.

"Yang dilakukan oleh pemerintah ini mengantisipasi supaya kebiasaan sosial ini bisa dialihkan dengan hal yang lainnya. Pemkot punya kebijakan pembatasan, tapi di sisi lain kita juga berharap memiliki alternatif kegiatan yang disuguhkan oleh pemerintah agar masyarakat di Semarang tetap mempunyai kegiatan alternatif selain mudik," papar Suharsono, Rabu (28/4), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Suharsono menambahkan, upaya pemkot dalam pencegahan penyebaran Covid-19 memang bertumpu pada sisi keamanan, baik dari sisi pemudik maupun warga yang didatangi pemudik. Untuk itu, Pemkot benar-benar melarang keras adanya mudik pada tahun ini.

"Upaya dari Pemkot untuk melakukan pembatasan dalam ruang lingkup penyebaran Covid-19, saya kira hal yang tepat. Kita tahu secara sosiologis, masyarakat ada budaya mudik, tapi juga harus mempertimbangkan keamanan baik pribadi maupun yang di rumah sehingga jangan sampai ada klaster baru saat mudik lebaran," bebernya.

Kebijakan tersebut juga dibarengi adanya penyekatan di 9 titik yang menjadi titik rawan masuknya pemudik dari luar kota Semarang, yang menghubungkan Kota Semarang dengan kota dan kabupaten lain di Jawa Tengah.

"Harapannya, petugasnya disiapkan secara baik, tidak hanya siang hari tapi bisa berjalan selama 24 jam. Disiapkan personel, kelengkapannya, sehingga program ini berjalan dengan baik." pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya