Berita

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra/Net

Politik

Azyumardi Azra: Kalau Jokowi Serius Pada Pendidikan, Abdul Muti Layak Dipilih Menjadi Mendikbud

SELASA, 20 APRIL 2021 | 18:33 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tarik ulur kapan Presiden Joko Widodo akan kocok ulang alias reshuffle kabinet masih menjadi isu hangat pekan ini.

Salah satu yang paling banyak dibahas, adalah posisi Nadiem Anwar Makarim yang kencang didesak untuk dicopot.

Pencopotan Nadiem, selain soal kinerja yang dinilai kurang menonjol juga karena keputusan peleburan Kemenristek dan Kemendikbud menjadi Kemendikbud-Ristek.

Soal desakan pencopotan Nadiem Makarim, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra mengatakan, hal tersebut sudah tepat.

Bahkan, Azyumardi menyebutkan, Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Muti jauh lebih layak menjadi menteri menggantikan Nadiem Makarim.

Sambungnya, memilih Nadiem sebagai Mendikbud adalah keputusan yang keliru karena jabatan itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya.

“Pasti itu. Bukan orang yang paham pendidikan Indonesia, nggak tahu sejarah pendidikan Indonesia, tidak punya attachment atau kelekatan pada pendidikan Indonesia. Sejak awal seperti itu,” ujar Azyumardi dalam keterangannya, Selasa (20/4).

Azyumardi juga mengakui, bahwa rapor merah darinya sudah melekat pada kinerja Mendikbud di bawah komando Nadiem sejak 100 hari kerja pertama.

“Dan pada saat itu masih 100 hari kabinet. Sekarang sudah berapa lama ini? Hampir dua tahun. Tidak berubah rapornya itu. Malah makin jelek,” tandasnya.

Cendekiawan Muslim Indonesia ini menambahkan, jika Presiden Jokowi serius tentang pendidikan Indonesia, sudah seharusnya Nadiem dicopot.

“Ini isunya kan isu reshuffle. Jadi seharusnya dia (Nadiem Makarim) terkena reshuffle. Diganti dengan orang yang lebih layak. Saya kira Prof Abdul Muti jauh lebih layak bisa memperbaiki pendidikan ini,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya