Berita

Walter Mondale/Net

Dunia

Mantan Wakil Presiden AS Walter Mondale Meninggal Dunia Di Usia 93 Tahun

SELASA, 20 APRIL 2021 | 16:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wakil Presiden AS era Jimmy Carter, Walter Mondale, meninggal dunia di Minneapolis pada Senin (19/4) waktu setempat. Anak desa yang tumbuh menjadi jaksa agung, senator AS, wakil presiden, dan calon presiden dari Partai Demokrat, ini meninggal di usia 93 tahun.

Keluarga Mondale merilis sebuah pesan yang ditulis sebelum kematiannya, di mana dia mengatakan ingin segera bertemu dengan mendiang istrinya Joan.

"Ya, waktu saya telah tiba. Saya sangat ingin bergabung kembali dengan Joan dan Eleanor," tulis Mondale dalam pesannya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/4).

Semasa hidupnya, Mondale yang seorang Demokrat pernah mencalonkan diri dan kalah telak dari Ronald Reagan dalam pemilihan presiden 1984. Saat itu, dia menjadi presiden partai besar AS pertama yang memilih calon wakil presiden wanita.

Lahir di kota pertanian kecil Ceylon, Tepat di utara perbatasan Iowa, pada 5 Januari 1928, dia adalah putra seorang pendeta Metodis, Theodore Mondale, dan seorang guru musik paruh waktu, Claribel.

Dikenal luas dengan nama sebutan 'Fritz', Mondale percaya pada pemerintahan aktivis dan bekerja untuk hak-hak sipil, integrasi sekolah, perlindungan konsumen dan pertanian dan kepentingan buruh sebagai senator dan wakil presiden AS selama masa kepresidenan satu periode Carter yang bermasalah dari 1977 hingga 1981.

Mondale juga sempat menjabat sebagai duta besar AS untuk Jepang dari 1993 hingga 1996 di bawah Bill Clinton.

Karir politik Mondale dimulai ketika dirinya menjabat sebagai anggota Senat AS pada tahun 1964, hingga akhirnya ia terpilih sebagai wakil presiden dalam kemenangan Carter tahun 1976 atas petahana Partai Republik Gerald Ford, yang menjadi presiden setelah Nixon mengundurkan diri pada tahun 1974 karena skandal korupsi Watergate.

Mondale menjadi wakil presiden yang lebih terlibat daripada banyak orang sebelumnya. Dia memainkan peran kunci dalam menopang hubungan yang terkadang berantakan antara Gedung Putih Carter dan Kongres yang dikendalikan Demokrat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya