Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Taiwan Segera Terima Kiriman 40 Howitzer Self-Propelled ‘Paladin’ Dari AS

SELASA, 20 APRIL 2021 | 16:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintahan Joe Biden dikabarkan tengah mempersiapkan penjualan senjata pertamanya ke Taiwan.

Laporan United Daily News (UDN) pada Senin (19/4) menyebutkan bahwa Institut Amerika di Taiwan (AIT) telah memberi tahu pemerintah Taiwan bahwa Pentagon akan segera memberi tahu Kongres AS tentang penjualan 40 buah M109A6 ‘Paladin’ self-propelled howitzers ke Taiwan.

Menurut laporan tersebut, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) diharapkan mengumumkan prosedur untuk memberi tahu Kongres dalam waktu dekat.


Angkatan Darat Taiwan berencana untuk menerima pengiriman kendaraan artileri secara bertahap dari tahun 2023 hingga 2025. Tahun ini, militer akan memulai operasi persiapan, seperti pembangunan fasilitas tambahan, menurut laporan Taiwan News.

Selama pertemuan komite Kehakiman dan Hukum Organik di Legislatif Yuan pada hari Senin, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng mengatakan bahwa hal itu telah dipromosikan untuk jangka waktu yang lama. Chiu mengakui bahwa dirinya belum menerima pemberitahuan resmi tentang persetujuan kesepakatan itu, tetapi dia mengkonfirmasi bahwa Taiwan memang telah memesan howitzer self-propelled.

Taiwan semula sedang dalam pembicaraan tentang pembelian howitzer dengan pemerintahan Trump pada awal 2019.

Menurut UDN, penjualan telah ditunda karena amunisi presisi yang akan dimasukkan, M982 Excalibur, dibatasi oleh Swedia, salah satu dari negara yang terlibat dalam R&D dan negara yang telah membatasi hak kekayaan intelektual dan menentang penjualan.

M109A6 memiliki berat sekitar 27,5 ton dan panjang 9,1 meter, lebar 3,1 m, dan tinggi 3,3 m. Persenjataan utamanya adalah meriam 155mm M284 kaliber 39, yang dilengkapi dengan meriam M182.

Varian A6 dilengkapi dengan sistem kendali tembakan otomatis, sistem pemosisian/navigasi global, dan sistem radio ground-to-air frekuensi tunggal. Kendaraan ini memiliki sasis berlapis Kevlar dan kompartemen awak bertekanan untuk menjaga dari ancaman balistik, nuklir, biologi, dan kimia.

Senjata artileri Angkatan Darat saat ini termasuk seri senjata M109A2-A5 yang lebih tua, howitzer M114 155, dan howitzer self-propelled M110A2. Yang terbaru, M109A2-A5, dibeli dari AS selama Krisis Selat Taiwan Ketiga pada tahun 1996, dikirim pada tahun 1998, dan telah digunakan selama 21 tahun.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya