Berita

Presiden Alexandr Lukashenko/Net

Dunia

Kesal Permintaannya Diabaikan, AS Keluarkan Jurus Ancaman Sanksi Kepada Lukashenko

SELASA, 20 APRIL 2021 | 08:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Merasa permintaannya diabaikan, Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan memberlakukan kembali sanksi terhadap sembilan perusahaan milik negara di Belarus.

Sejak berminggu-minggu, AS memberi peringatan kepada Presiden Alexandr Lukashenko agar membebaskan tahanan politik yang ditangkap akibat aksi protes demokrasi. Namun, peringatan itu tidak mendapat tanggapan positif.

AS secara bertahap mengeluarkan keringanan sanksi untuk sembilan perusahaan termasuk perusahaan minyak Belneftekhim sejak 2015. Sikap itu sebagai pengakuan atas kemajuan kecil di Belarus, tempat Lukashenko berkuasa selama dua setengah dekade.

Presiden Joe Biden memperingatkan akan melanjutkan sanksi pada pada 31 Mei mendatang, kecuali Belarusia membebaskan tahanan membebaskan tahanan politik yang ditangkap akibat melakukanprotes demokrasi.

“Tindakan ini merupakan konsekuensi lebih lanjut dari pengabaian mencolok otoritas Belarusia terhadap hak asasi manusia dan kegagalan Belarus untuk memenuhi kewajibannya di bawah hukum hak asasi manusia internasional,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Senin (19/4).

“Amerika Serikat meminta pihak berwenang Belarusia untuk segera dan tanpa syarat membebaskan semua orang yang ditahan atau dipenjara secara tidak adil,” katanya.

Departemen Keuangan mengatakan bahwa setiap perusahaan harus mengakhiri transaksi dengan perusahaan Belarusia paling lambat 3 Juni atau menghadapi hukuman AS.

Lukashenko, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, mengklaim memenangkan masa jabatan keenam dalam pemilihan Agustus yang secara luas dikritik secara internasional dan oleh oposisi sebagai penipuan.

Protes pun tak dapat dihindari dari pihak yang tidak puas atas hasil pemilihan, yang telah membuat pemimpin oposisi Svetlana Tikhanovskaya terjungkal dan melarikan diri ke Lithuania. Otoritas negara kemudian menanggapi demonstrasi dengan sikap tegas dan telah menghukum ratusan orang dengan hukuman penjara yang tidak sebentar.

Sementara, Lukashenko dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa pihak berwenang Rusia telah menggagalkan rencana untuk menggulingkan pemerintahannya, sebuah klaim yang dikecam oposisi sebagai provokasi yang dapat digunakan untuk membungkam perbedaan pendapat lebih lanjut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya