Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok/Net
RMOL.
Partai Keadilan Sejahtera mengaku sedih mengetahui banyaknya pejabat
tinggi hingga petingg partai politik bertandang ke Solo untuk menemui
Walikota Gibran Rakabuming Raka belakangan ini.
“Saya agak sedih.
Karena Solo memang istimewa, tapi terlalu berlebihan jika didatangi
banyak pihak,†ucap Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/4).
Anggota
komisi II DPR RI ini menambahkan, yang dilakukan para pejabat tinggi
tersebut tidak mencerminkan sebuah pelajaran politik bagi masyarakat.
“Ini
bukan pertunjukan politik yang sehat. Tidak ada gagasan yang
disampaikan ke publik, tidak ada diskursus yang menyehatkan demokrasi
dan tidak mencerdaskan bangsa,†tegasnya.
Semestinya, lanjut
Mardani, para pejabat negara lebih gencar sowan ke rakyat mendengarkan
keluh kesah terkait kondisi negara saat ini, bukan malah mengunjungi
anak presiden yang saat ini menjabat sebagai Walikota Solo.
“Mestinya
semua aksi para politisi berujung pada rakyat, rakyat dan rakyat. Bukan
elite apalagi segelintir orang,†tegasnya lagi.
Disinggung
mengenai adanya maksud lain dari para elite yang berkunjung ke Gibran
untuk memuluskan langkah di 2024, Mardani mengamini hal tersebut.
"Semua
kemungkinan bisa terjadi. Apalagi ada kecenderungan pertemuannya di
ekspose, tapi muatan dan isinya tidak jadi konsumsi publik,†tandasnya.
Sejumlah
pejabat tinggi negara dan partai politik belakangan sowan ke Walikota
Solo, Gibran Rakabuming Raka. Beberapa di antaranya Menteri Perhubungan,
Budi Karya Sumadi; Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama Kusubandio;
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas; Menteri BUMN, Erick Thohir; Menteri
Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah; Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin
Amali.
Tak sampai di situ, sejumlah petinggi partai politik juga
kedapatan mengunjungi putra sulung Presiden Jokowi, seperti Ketua Umum
PKB, Muhaimin Iskandar; Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri
Hamzah; Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani; dan terbaru
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.