Berita

Ilustrasi HAM/Net

Politik

Laporan HAM Kedubes AS: Indonesia Punya Masalah Impunitas Pasukan Keamanan

SENIN, 05 APRIL 2021 | 18:05 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hukum di Indonesia masih sarat dengan "tumpul ke atas, tajam ke bawah". Terlihat dari laporan hak asasi manusia (HAM) 2020 di Indonesia yang dirilis oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Laporan itu menyebut masih maraknya penggunaan kekerasan berlebihan oleh aparat keamanan ketika melakukan interogasi.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyebut, terdapat 921 kasus laporan kebrutalan polisi antara Juli 2019 hingga Juni 2020, yang melibatkan 1.627 orang terluka dan 304 kematian.


Salah satu kasus yang disoroti oleh Washington adalah penangkapan Muhammad Riski Riyanto dan Rio Imanuel Adolof karena melakukan vandalisme pada 9 April 2020.

Disebutkan polisi memaksa tersangka untuk mengaku dengan memukuli mereka dengan tongkat baja dan helm serta memasang kantong plastik di kepala mereka.

Kedutaan juga memerhatikan penerapan hukum cambuk di Aceh. Di mana pihak berwenang mencambuk pelaku kasus pelecehan seksual, perjudian, perzinahan, hingga konsumsi alkohol di depan umum.

Di sisi lain, sejumlah pelanggar HAM berat di masa lalu justru mendapatkan berbagai posisi tinggi di pemerintahan.

"Impunitas pasukan keamanan tetap menjadi masalah," tulis kedutaan.

Menurut pengamat, hukuman yang diberikan kepada militer dan polisi yang melakukan tindakan kriminal nyatanya tidak setara dengan yang diberlakukan untuk warga sipil.

Seperti pada September 2020, Brigjen Dadang Hendryudha dan Yulius Silvanus diangkat menjadi petinggi di Kementerian Pertahanan. Dadang menjabat sebagai Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, sementara Yulius menjadi Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan.

Keduanya merupakan anggota Tim Mawar yang terlibat dalam kasus pelanggaran HAM pada 1997 hingga 1998. Keduanya juga telah dihukum pada 1999 atas kasus tersebut.

Selain Dadang dan Yulius, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menggandeng mantan Komandan Tim Mawar, Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan sebagai Asisten Khusus Kemhan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya