Berita

Kepala penasihat medis Gedung Putih, Anthony Fauci/Net

Dunia

Anthony Fauci: Dosis Cukup, Amerika Serikat Tidak Butuh Vaksin AstraZeneca

JUMAT, 02 APRIL 2021 | 12:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kepala penasihat medis Gedung Putih, Anthony Fauci dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa Amerika Serikat mungkin tidak membutuhkan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca, bahkan jika vaksin buatan Oxford tersebut memenangkan persetujuan peraturan AS.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular tersebut mengatakan, bahwa Amerika Serikat memiliki kontrak yang cukup dengan pembuat vaksin lain untuk memvaksinasi seluruh penduduknya, dan mungkin cukup untuk suntikan penguat di musim gugur.

Ditanya apakah Amerika Serikat akan menggunakan dosis vaksin AstraZeneca, Fauci belum bisa memastikan.

“Itu masih belum jelas. Perasaan umum saya adalah mengingat hubungan kontraktual yang kami miliki dengan sejumlah perusahaan, kami memiliki cukup vaksin untuk memenuhi semua kebutuhan kami tanpa meminta AstraZeneca,," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/4).

“Jika Anda melihat jumlah (dosis) yang akan kami dapatkan, jumlah yang dapat Anda peroleh dari J&J, dari Novavax dari Moderna jika kami mengontrak lebih banyak, kemungkinan kami dapat menangani meningkatkan yang kita butuhkan, tapi saya tidak bisa mengatakan dengan pasti," kata Fauci.

AstraZeneca, vaksin yang pernah dipuji sebagai salah satu tonggak dalam perang melawan pandemi Covid-19, telah dirundung pertanyaan sejak akhir tahun lalu, bahkan saat telah diizinkan untuk digunakan oleh puluhan negara, tidak termasuk Amerika Serikat.

Akhir tahun lalu, pembuat obat dan Universitas Oxford tersebut menerbitkan data dari percobaan sebelumnya dengan dua pembacaan kemanjuran yang berbeda sebagai akibat dari kesalahan dosis. Kemudian pada bulan Maret, lebih dari selusin negara untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah laporan mengaitkannya dengan gangguan pembekuan darah yang langka.

Masih di bulan yang sama, badan kesehatan AS mengatakan data dari perusahaan memberikan gambaran yang tidak lengkap tentang kemanjurannya. Beberapa hari kemudian AstraZeneca mempublikasikan hasil yang menunjukkan kemanjuran yang berkurang, meskipun masih kuat.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya