Berita

Menteri Luar Negeri China Wang Yi/Net

Dunia

Empat Negara ASEAN Beruntun Mendatangi China, Pengamat: Ini Sinyal Diplomatik Penting!

JUMAT, 02 APRIL 2021 | 06:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah pengamat mengomentari kunjungan perwakilan dari empat negara Asia Tenggara ke China untuk bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi. Empat negara yang juga paling vocal terhadap krisis politik Myanmar itu adalah Singapura, Malaysia, Indonesia dan Filipina

Pertemuan Wang dengan keempat menteri luar negeri dari negara anggota ASEAN  tersebut menunjukkan bahwa pergolakan pasca-kudeta Myanmar yang semakin parah akan muncul di antara masalah-masalah bilateral lainnya.

China dan ASEAN berdiri bersama dan mengeluarkan suara serupa tentang masalah tersebut, yang sangat penting bagi kawasan untuk mencegah intervensi dari negara asing, sehingga mereka dapat fokus mencari solusi sendiri dan melakukan mediasi antara kekuatan yang berbeda di Myanmar.


Pertemuan pertama telah digelar antara Wang dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Provinsi Fujian pada Rabu (31/1). Kemudian disusul pertemuan dengan Menlu Malaysia Hishammuddin Hussein pada Kamis (1/4), dilanjutkan dengan Menlu Indonesia Retno Marsudi pada Jumat (2/4) pagi, lalu dengan Menlu Filipina Teddy Locsin yang direncanakan pada Jumat sore, seperti dilaporkan SCMP, Kamis (1/4).

Menlu Singapura Balakrishnan dalam beberapa pekan terakhir telah mengadakan pembicaraan dengan Malaysia, Indonesia, dan Brunei, yang merupakan ketua ASEAN saat ini, mengenai tindakan keras militer yang memburuk di Myanmar. Tak satu pun dari negara Asia Tenggara mempublikasikan bahwa Myanmar akan menjadi salah satu topik yang dibahas dengan Wang, meski keprihatinan internasional atas tindakan junta semakin meningkat.

China menjadi tuan rumah bagi empat negara Asia Tenggara dalam waktu hampir bersamaan, dan dilakukan tidak lama setelah pembicaraan AS-China yang tegang di Alaska.

Dylan Loh, asisten profesor kebijakan publik dan urusan global di Nanyang Technological University, menyoroti pertemuan itu sebagai sinyal diplomatik yang penting baik secara domestik maupun eksternal.

“China ingin menunjukkan bahwa ia memiliki dukungan, persahabatan, dan ia juga mendapat dukungan dari banyak negara. Ini penting karena China berada di bawah tekanan diplomatik yang meningkat dari Barat,“ ujar Dylan.

Pertemuan tatap muka itu kemungkinan akan menampilkan campuran masalah regional serta bilateral.

“Pertemuan tersebut mungkin tidak harus berlangsung di bawah acara resmi Asean, (tetapi) China jelas memiliki pemikiran Asean,” katanya, mencatat bahwa pendekatan Beijing selalu melibatkan blok secara kolektif dan juga anggotanya secara individu.

“Ini tentu saja menggarisbawahi bobot diplomatik yang dimiliki China di kawasan itu,” kata Dylan.

Tan See Seng, profesor hubungan internasional di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Singapura mengatakan pertemuan itu adalah kesempatan bagi Beijing untuk menilai posisi empat negara tersebut dalam pendekatan pemerintah baru AS ke Laut China Selatan yang disengketakan.

“Di satu sisi, Anda tidak ingin menolak undangan China untuk pertukaran bilateral di Laut China Selatan. Mencoba mempengaruhi situasi agar lebih sesuai dengan kepentingan Anda dan kepentingan kawasan secara keseluruhan. Dan, di sisi lain, Anda berisiko memainkan strategi China untuk menjaga agar ASEAN tetap terpisah di Laut China Selatan,” kata Tan.

Sementara Song Qingrun, seorang profesor di Universitas Studi Luar Negeri Beijing, mengatakan kepada CGTN, bahwa ia meihat China berencana bekerja dengan ASEAN untuk menjaga stabilitas di laut China Selatan dan menyelesaikan ‘krisis politik internal’ Myanmar. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya