Berita

Kementerian Luar Negeri Taiwan/Net

Dunia

Taiwan Menyambut Kedatangan Reporter BBC Yang Kabur Dari China

KAMIS, 01 APRIL 2021 | 15:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Taiwan melalui Kementerian Luar Negerinya buka suara soal kabar yang menyebutkan ada reporter BBC yang melarikan diri ke negaranya di tengah ancaman dari otoritas Tiongkok.

Dalam pernyataannya pada Kamis (1/4) Kemenlu mengatakan bahwa mereka menyambut semua orang dari seluruh dunia untuk menikmati kebebasan berbicara di Taiwan.

"Kami menyambut wartawan dan semua media dari seluruh dunia untuk menikmati kebebasan berbicara dan wawancara di negara kita," kata Kementerian dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Taiwan News.


Sebelumnya, pada Rabu (31/3), corong pemerintah China, Global Times, mengumumkan bahwa koresponden BBC John Sudworth telah meninggalkan China dan 'sekarang diyakini bersembunyi di Taiwan' di tengah ancaman tuntutan hukum atas liputannya tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.

Pada hari yang sama, BBC mengonfirmasi bahwa Sudworth memang benar telah pindah ke Taiwan setelah dia "mengungkap kebenaran yang tidak ingin diketahui oleh pihak berwenang China."

Selama konferensi pers pada hari Kamis, Juru Bicara Kemenlu, Joanne Ou menanggapi relokasi Sudworth dengan menunjukkan bahwa Taiwan adalah negara bebas dan demokratis yang memiliki masyarakat yang pluralistik dan terbuka.

"Kami sangat menjunjung tinggi nilai-nilai universal kebebasan pers dan hak asasi manusia," kata Ou.

Ia juga berjanji bahwa Kemenlu akan memberikan bantuan kepada semua media internasional yang rencananya akan ditempatkan di Taiwan.

Juru bicara tersebut menekankan bahwa lingkungan Taiwan "ramah, aman, dan transparan serta memiliki (industri) multimedia yang berkembang, profesional, dan berdedikasi." Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa pada saat kedatangan mereka.

"Tuan Sudworth dan keluarganya akan menganggap Taiwan sangat berbeda," ujarnya.

Menurut Ou, saat ini ada 126 wartawan dari 72 media asing di Taiwan. Mengenai masuknya wartawan baru-baru ini di tengah pandemi dan meningkatnya ketegangan antara China dan negara-negara Barat, Ou mengatakan bahwa dari Januari 2020 hingga Maret tahun ini, terdapat 21 media internasional baru dan 39 wartawan asing yang mengatur operasi di Taiwan untuk pertama kali.

Dia mengatakan bahwa contoh penting termasuk New York Times, Washington Post, Wall Street Journal, dan BBC, di antara outlet media global penting lainnya. Ou menyimpulkan bahwa ini membuktikan bahwa Taiwan adalah "mercusuar kebebasan dan demokrasi."

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya