Berita

Militer Myamar/Net

Dunia

Junta Myanmar Umumkan Gencatan Senjata Selama Satu Bulan

KAMIS, 01 APRIL 2021 | 14:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Militer Myanmar mengumumkan gencatan senjata yang akan berlaku mulai 1 April hingga satu bulan penuh. Semua operasi militer akan ditangguhkan kecuali yang berurusan dengan pertahanan dan masalah administrasi yang mengganggu keamanan dan administrasi pemerintah, seperti yang dilaporkan BBC.

Panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing dalam pidatonya pada Kamis (1/4) mengatakan tentara telah mengumumkan gencatan senjata sepihak sampai 30 April. Selama masa itu, kemungkinan pembicaraan damai dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata di negara itu dapat dilakukan. Ini juga sekaligus untuk merayakan festival Buddha Thingyan secara damai, yang berlangsung pada 13 - 16 April. Festival selama seminggu menandai awal tahun baru dalam kalender Myanmar.

Pengumuman ini muncul setelah militer Myanmar sibuk menghadapi kelompok gerilya etnis minoritas di berbagai daerah.


Lebih dari belasan kelompok etnis minoritas selama beberapa dekade telah berusaha menuntut otnonomi daerah lebih besar dari pemerintah pusat, terkadang melalui pasukan bersenjatanya. Bahkan sebelum kudeta, hubungan antara kedua pihak telah memanas dan upaya gencatan senjata dianggap rapuh.

Kelompok etnis minoritas belum memberikan reaksi langsung terhadap pengumuman gencatan senjata ini. Namun, sebelumnya, beberapa kelompok besar, termasuk etnis Kachin di utara, etnis Karen di timur, dan etnis Rakhine di barat, secara terbuka mengecam kudeta yang dilakukan militer Myanmar dan mengatakan mereka akan membela pengunjuk rasa di wilayah yang mereka kuasai, seperti dilaporkan DW.

Ada kekhawatiran internasional yang berkembang tentang prospek negara ini.  Junta belum menerima tawaran dari negara tetangga untuk membantu menemukan solusi.

Pada hari Selasa, AS bahkan memerintahkan sebagian besar warganya untuk meninggalkan Myanmar karena apa yang disebut Menteri Luar Negeri Antony Blinken sebagai "kekerasan yang semakin mengganggu dan bahkan mengerikan" terhadap para demonstran.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya