China Dan Uni Emirat Arab Sepakat Perkuat Kerjasama Lawan Terorisme

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa China dan Uni Emirat Arab (UEA) harus memperkuat kerja sama kontraterorisme dan deradikalisasi.

Hal itu disampaikan Wang saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA Sheikh Abdullah Bin Zayed Al Nahyan dalam lawatannya ke Abu Dhabi pada Minggu (28/3) waktu setempat.

Wang mengatakan, kedua belah pihak harus bersama-sama menjunjung tinggi 'multilateralisme sejati', mempromosikan demokratisasi hubungan internasional dan menjaga keragaman peradaban.

Wang mengatakan, hubungan China-UEA dibangun di atas tingkat kepercayaan yang tinggi dan persahabatan tradisional yang dalam.

"Persahabatan yang kuat dan rasa saling percaya antara kedua pemimpin telah memberikan jaminan yang kuat untuk terus berkembangnya hubungan kedua negara," katanya, seperti dikutip dari CGTN, Senin (29/3).

China sebelumnya meluncurkan inisiatif lima poin untuk keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.

"China telah mengajukan inisiatif lima poin untuk mencapai keamanan dan stabilitas di Timur Tengah, berharap bahwa negara-negara kawasan akan menjunjung tinggi semangat kemerdekaan, mengambil kepemilikan untuk mengeksplorasi arsitektur keamanan yang memenuhi kebutuhan kawasan dan menemukan jalur pembangunan. yang sesuai dengan kondisi nasional negara kawasan," ujarnya.

Sementara itu, pada gilirannya Sheikh Abdullah mengapresiasi China dalam perannya melawan pandemi Covid-19.

"Rakyat Tiongkok harus bangga dengan pencapaian pembangunan Tiongkok yang luar biasa dan memimpin dalam perang melawan Covid-19," kata Sheikh Abdullah, seraya menambahkan bahwa pihak UEA juga bangga memiliki mitra strategis seperti Tiongkok.

Sheikh Abdullah juga menyatakan kesiapan UEA untuk bekerja sama dengan China untuk memerangi terorisme, terutama untuk memperkuat upaya deradikalisasi dan bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

UEA adalah perhentian keempat Wang dalam tur enam negara yang dimulai pada 24 Maret. Dia mengunjungi Iran , Arab Saudi dan Turki awal pekan ini. Pemberhentian berikutnya adalah Oman dan Bahrain.