Berita

Parlemen Myanmar yang digulingkan menjajaki kemungkinan agar ICC menyelidiki kejahatan kemanusiaan oleh junta militer/Net

Dunia

Parlemen Myanmar Yang Digulingkan Cari Celah Agar ICC Bisa Selidiki Kejahatan Kemanusiaan Oleh Junta Militer

JUMAT, 19 MARET 2021 | 11:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan di Myanmar membuat anggota parlemen yang digulingkan mencari kemungkinan penyelidikan kejahatan kemanusiaan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Duta Besar Myanmar untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Kyaw Moe Tun mengatakan, komite anggota parlemen saat ini tengah menjajaki kemungkinan agar junta militer dimintai pertanggungjawaban atas kekerasan yang mereka lakukan terhadap pengunjuk rasa.

"ICC adalah salah satunya," ujar Kyaw Moe Tun, seperti dikutip Reuters, Jumat (19/3).


"Kami bukan negara pihak di ICC, tetapi kami perlu mengeksplorasi cara dan sarana untuk membawa kasus ini ke ICC," tambahnya.

Sejak kudeta pada 1 Februari, pasukan militer dan polisi menggunakan kekerasan untuk menekan aksi protes yang dilakukan oleh warga.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebut, setidaknya sudah ada 224 korban meninggal dunia dalam kerusuhan berminggu-minggu di Myanmar.

Di sisi lain, ratusan orang juga dilaporkan telah meninggalkan kota-kota besar di Myanmar. Tidak sedikit dari mereka mencoba mencari kudeta ke negara tetangga seperti India dan Thailand.

Pada Kamis (18/3), militer ASEAN melakukan pertemuan secara virtual, dihadiri oleh pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing. Itu menjadi keterlibatan internasionalnya sejak merebut kekuasaan.

Dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI, Hadi Tjahjanto, menyatakan keprihatinannya atas situasi di Myanmar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya