Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tokoh Senior Houthi Yaman Ungkap Penyesalan Atas Kematian 44 Migran Akibat Ulah Mereka

KAMIS, 18 MARET 2021 | 10:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah ungkapan ‘penyesalan mendalam’ meluncur dari kelompok Houthi Yaman atas kematian puluhan migran dalam kebakaran yang menurut Human Rights Watch dimulai ketika kelompok yang didukung Iran itu menembakkan proyektil ke pusat penahanan.

Ungkapan penyesalan tersebut disampaikan oleh Hussein Al-Azi, pejabat senior dalam gerakan pemberontak yang terlibat dalam kampanye enam tahun melawan pemerintah yang diakui secara internasional. Dia mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas insiden 7 Maret lalu.

“Kami mengungkapkan penyesalan mendalam kami atas insiden tak disengaja di pusat penahanan migran di Sanaa,” akunya, menurut televisi pemberontak Al-Masirah, seperti dikutip dari AFP, Rabu (17/3).


“Korbannya 44 orang migran dan yang terluka 193 orang, kebanyakan sudah masuk rumah sakit, dan sedang diselidiki alasan kejadian itu,” terangnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (16/3) menyerukan penyelidikan independen atas kobaran api, tak lama setelah Human Rights Watch menyalahkan insiden tersebut  pada ‘proyektil tak dikenal’ yang ditembakkan oleh Houthi.

“Harus ada penyelidikan independen atas penyebab kebakaran itu,” kata utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, kepada Dewan Keamanan.

Kelompok Houthi menguasai sebagian besar Yaman utara, termasuk ibu kota Sanaa yang direbut dari pemerintah yang didukung Saudi pada tahun 2014, memicu konflik yang menghancurkan.

HRW mengatakan para tahanan telah memprotes kepadatan ketika penjaga kamp mengumpulkan ratusan dari mereka ke dalam hanggar dan menembakkan dua proyektil ke dalam gedung.

Kelompok hak asasi mengatakan ratusan migran yang terluka sedang dirawat di rumah sakit di Sanaa di mana ‘kehadiran keamanan yang ketat’ telah menimbulkan masalah bagi badan-badan kemanusiaan yang mencari akses.

Mereka juga mengutip orang-orang yang diwawancarai yang mengatakan bahwa mereka melihat Houthi menangkap kembali para migran yang tidak terluka parah.

Meskipun ada peringatan, para migran dari Tanduk Afrika di dekatnya terus transit melalui Yaman yang dilanda peperangan dan kemiskinan, mencari kehidupan yang lebih baik di negara-negara tetangga Teluk Arab yang kaya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya