Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kementerian Luar Negeri Sri Lanka: Pelarangan Burqa Masih Dalam Bentuk Proposal

RABU, 17 MARET 2021 | 07:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Sri Lanka dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa seruan untuk melarang pemakaian burqa di negaranya adalah ‘hanya sebuah usulan’. Hal itu disampaikan kementerian luar negeri menyusul kecaman yang datang dari sekutu regional mereka.

Sebelumnya, akhir pekan lalu Menteri Keamanan Umum Sri Lanka, Sarath Weerasekera, mengungkapkan bahwa pihaknya ‘pasti’ akan melarang penutup wajah penuh yang dikenakan oleh beberapa wanita Muslim dengan alasan keamanan nasional, dan itu sedang menunggu persetujuan kabinet.

Tetapi kemudian kementerian luar negeri mengatakan pada Selasa (16/3) bahwa keputusan tersebut belum diambil, hanya sebuah proposal dan masih dalam pembahasan.

“Pemerintah akan memulai dialog yang lebih luas dengan semua pihak terkait dan waktu yang cukup akan diambil untuk konsultasi yang diperlukan dan untuk mencapai konsensus,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/3).

Pernyataan itu menyusul kecaman dari duta besar Pakistan untuk Sri Lanka, Saad Kattak, yang mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Senin bahwa larangan  tersebut hanya akan melukai perasaan Muslim dan Muslim Sri Lanka biasa di seluruh dunia.

“Kemungkinan pelarangan Niqab #SriLanka hanya akan melukai perasaan Muslim Sri Lanka dan Muslim biasa di seluruh dunia,” cuitnya.

Ahmed Shaheed, seorang diplomat Maladewa yang saat ini menjabat sebagai Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan, mengatakan larangan itu tidak sesuai dengan hukum internasional yang melindungi keyakinan agama dan kebebasan berekspresi.

Beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Pakistan dan Bangladesh, termasuk di antara 47 negara yang akan memberikan suara pada catatan hak asasi manusia Sri Lanka pada sesi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa minggu depan.

Resolusi PBB yang disahkan terhadap Sri Lanka dapat memungkinkan penuntutan terhadap pejabat pemerintah dan militer yang terlibat dalam mengakhiri perang saudara selama puluhan tahun pada tahun 2009, dan Kolombo sensitif terhadap apa pun yang dapat memengaruhi pemungutan suara di sana, menurut seseorang yang mengetahui perkembangan tersebut.

Hampir sepertiga dari 47 negara adalah anggota Organisasi Kerja Sama Islam, yang tahun lalu mengkritik kebijakan Sri Lanka yang mengkremasi paksa korban virus corona di negara itu, yang melanggar tradisi penguburan Islam. Kebijakan itu dicabut bulan lalu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya