Berita

Senator Prancis, Alain Richard/Net

Dunia

Lewat Surat Bernada Kecaman, China Halangi Kunjungan Senator Prancis Ke Taiwan

RABU, 17 MARET 2021 | 06:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rencana kunjungan Senator Prancis, Alain Richard ke Taiwan mendapat rintangan dari pemerintah China.

Lewat Duta Besarnya untuk Prancis, Lu Shaye, China dilaporkan telah mengirim surat 'dengan kata-kata sedikit keras'  kepada Richard pada bulan Februari lalu, yang isinya memperingatkan agar dia tidak melanjutkan rencananya melakukan kunjungan ke Taiwan musim panas ini.

Informasi tersebut dilaporkan La Lettre A pada Senin (15/3). Dalam laporannya, mereka mengungkapkan bahwa Richard, yang memimpin Kelompok Persahabatan Prancis-Taiwan menerima surat panjang tersebut pada 18 Februari, seperti dikutip dari Taiwan News, Selasa (16/3).


Dalam suratnya, Lu mengecam rencana kunjungan organisasi yang dipimpin Richard ke Taiwan untuk membahas langkah-langkah pencegahan Covid-19 yang efektif.

Lu, yang mengetahui tentang kunjungan tersebut melalui situs organisasi, mengatakan bahwa perjalanan tersebut tidak hanya akan "mengancam status quo antara Beijing dan Taipei" tetapi juga mengirimkan pesan yang salah kepada pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan.

Menekankan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China, dia meminta Richard untuk menghindari segala bentuk kontak resmi dengan pemerintah Taiwan di masa depan.

Menurut laporan, Richard 'sangat tidak senang' dengan nada penulisan surat tersebut, dan dia berencana untuk memberikan jawaban yang jelas kepada kedutaan China.

Sementara itu, Antoine Bondaz, seorang pengamat di Foundation for Strategic Research, mengatakan di Twitter bahwa surat tersebut merupakan intervensi dalam sistem demokrasi Prancis dan bahwa para pembuat undang-undang memiliki kebebasan untuk bertemu dengan siapa pun yang mereka anggap pantas.

Dalam sebuah wawancara dengan CNA , utusan Taiwan untuk Prancis Wu Chi-chung mengatakan bahwa pemerintah Taiwan dan Prancis memiliki persahabatan yang terjalin lama dan bahwa Richard, seorang teman Taiwan, telah mengunjungi negara itu pada 2015 dan 2018.

"Duta besar China tidak memiliki kewenangan untuk menginstruksikan negara lain tentang bagaimana menjalankan bisnis politik mereka," ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya