Berita

Pemimpin Oposisi Benny Gantz dan PM Israel Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Benny Gantz: Jika Saya Kehilangan Kursi Di Parlemen, Netanyahu Akan Mengubah Israel Menjadi Monarki

SABTU, 20 FEBRUARI 2021 | 12:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bola panas kembali mengguncang Knesset. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan segera memecat para menteri dari dari Partai Biru dan Putih dan menghapus semua sisa pemeriksaan atas kekuasaannya, bila partai itu gagal meraih suara yang dibutuhkan pada pemilihan bulan depan. Sebuah keputusan yang membuat pemimpin oposisi sekaligus Menteri Pertahanan Benny Gantz marah besar.

Gantz yang berang selama sesi wawancara dengan Channel 12 mengatakan keputusan Netanyahu itu menunjukkan akan ada perubahan rezim di depan mata.

“Tempat ini akan menjadi monarki,” kata Gantz, pada Jumat (19/2), dikutip dari Time of Israel.


“Jika saya tidak melewati ambang batas pemilu yang diperlukan untuk memasuki Knesset, Netanyahu pada hari berikutnya akan memecat semua Menteri Biru dan Putih. Memecat (Jaksa Agung Avichai) Mandelblit, memblokir penunjukan jaksa penuntut negara yang baru, Amit Aisman, lalu menunjuk (Likud's Amir) Ohana sebagai menteri kehakiman," katanya.

Hubungan Netanyahu dengan Mandelblit sangat tidak bagus belakangan ini. Ia tanpa henti mengkritik Jaksa Agung itu dan jajarannya. Menyebut mereka memalsukan tiga kasus korupsi yang diadili sebagai bagian dari upaya kudeta politik yang dilakukan bersama dengan polisi, oposisi, dan media.

Dalam wawancaranya, Gants mengatakan keputusannya untuk masuk pemerintahan dimaksudkan untuk mempertahankan demokrasi dalam menghadapi serangan yang sedang dilancarkan Netanyahu dan partai Likud-nya.

Gantz telah berulang kali mengatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa kehadiran Biru Putih dalam koalisi telah melindungi demokrasi Israel dalam menghadapi upaya bersama oleh Netanyahu dan pendukungnya untuk melemahkannya.

Gantz dalam setiap kampanyenya, berjanji bahwa dia tidak akan duduk dalam pemerintahan bersama Netanyahu selama perdana menteri menghadapi tuduhan korupsi. Namun, dia setuju untuk melakukan hal itu pada akhir Maret 2020 dan membentuk pemerintahan persatuan dengan Netanyahu pada Mei.

Sebelumnya, pada 2019, Netanyahu mencoba membentuk sebuah pemerintahan koalisi, namun belum berhasil. Pada Minggu, 15 Maret 2020, Gantz memenangkan dukungan dari dua partai kunci sehingga membuatnya punya peluang untuk membentuk sebuah pemerintahan setelah pemilu terakhir yang diselenggarakan pada 2 Maret 2020.

Presiden akan mengeluarkan perintah untuk membentuk pemerintahan yang dipimpin Benny Gantz,” kata Kepresidenan Israel.

Sebenarnya penunjukkan itu bisa mendorong peluang Gantz untuk menyingkirkan Netanyahu dari kursi orang nomor satu di Israel.

Ketika Gantz menandatangani kesepakatan koalisi dengan Netanyahu, para kritikus memperingatkan Netanyahu tidak dapat dipercaya untuk menyerahkan jabatan perdana menteri pada November 2021, seperti yang disyaratkan oleh perjanjian Likud-Biru dan Putih.

Netanyahu, 70 tahun, pemimpin Partai Likud, saat ini telah menjadi perdana menteri terlama yang pernah menjabat di Israel. Pemerintahannya saat ini dihadapkan pada tantangan memerangi penyebaran virus corona, dimana Netanyahu sudah memberlakukan darurat nasional selama enam bulan ke depan agar pihaknya bisa menangani virus corona.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya